138 Korban Jiwa, Gubernur Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Banjir NTT

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Sejumlah petugas memperbaiki jaringan listrik yang terputus akibat banjir bandang di Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (8/4/2021).
8/4/2021, 15.40 WIB

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menetapkan status tanggap darurat bencana terhitung mulai tgl 6 April sampai 5 Mei 2021. Status ini ditetapkan menyusul siklon tropis yang menyebabkan hujan deras dan angin kencang hingga terjadinya tanah longsor dan banjir NTT.

Status keadaan tanggap darurat bencana di Provinsi NTT ditetapkan melalui surat keputusan No. 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021. “Dengan adanya penetapan keputusan tanggap darurat ini diharapkan mampu mempercepat penanganan bencana di wilayah NTT,” kata Viktor dikutip dari siaran pers, Kamis (8/4).

Penetapan keputusan ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis seroja di Kota Kupang dan 21 Kabupaten dalam wilayah NTT sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun hingga Rabu malam (7/4), total korban akibat banjir NTT  berjumlah 138 jiwa. Rincian korban meninggal dunia tersebut, yaitu Kabupaten Flores Timur 67 jiwa, Lembata 32, Alor 25, Kupang 5, Malaka 4, Sabu 2, Ngada 1, Ende 1 dan Kota Kupang 1.

Selain itu, 61 orang dilaporkan hilang akibat banjir NTT. Rinciannya, 35 korban hilang di Kabupaten Lembata, 20 di Alor dan 6 orang di Flores Timur.

Untuk kerugian materiil, 1.114 rumah dilaporkan rusak. Di antaranya, 688 unit rusak berat, 272 rusak sedang dan 154 unit rumah rusak ringan.

Simak Databoks berikut: 

Pemerintah terus melakukan upaya penanganan darurat seperti pencarian dan evakuasi korban, pelayanan warga dipengungsian, pendistribusian bantuan, pendataan maupun pembukaan akses yang terisolisasi.

Sejumlah helikopter juga sudah dikerahkan ke lokasi terdampak. Operasi udara ini didukung oleh Satuan Tugas TNI AU yang juga memfasilitasi pengiriman bantuan dari pihak donatur maupun relawan medis ke wilayah-wilayah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi