Berbicara mengenai makanan memang tak ada habisnya. Terlebih, menjelang bulan puasa yang sebentar lagi datang, biasanya akan bermunculan kuliner tertentu yang menjadi ciri khas Ramadan. Hal ini berlangsung di berbagai daerah di Indonesia.
Kali ini, ulasan akan membahas seputar pakkat, yaitu kuliner unik yang muncul saat bulan suci dari Mandailing, Tapanulis Selatan, Sumatera Utara. Makanan ini terbuat dari pucuk rotan, biasanya rotan yang masih muda sehingga rasanya tidak keras.
Pucuk rotan tersebut berbentuk panjang, kemudian dipanggang dalam bara api sehingga menjadi tidak keras. Selesai dipanggang, kulitnya dikupas dan akan tampak dagingnya berwarna putih siap dimakan.
Sebagai hidangan khas daerah, membuat pakkat membutuhkan kesabaran. Sebab proses memasaknya hingga matang membutuhkan waktu selama kurang lebih empat jam. Kulit pakkat harus benar-benar sampai hitam. Jika tidak, bagian dalam pakkat akan berwarna kuning yang membuatnya menjadi tidak enak saat disantap.
Batang rotan yang digunakan untuk bahan dasar pakkat pun terbilang tidak mudah diperoleh. Warga yang ingin membuat pakkat harus memesan batang rotan jauh-jauh hari dari Tapanuli Selatan.
Selain dipanggang, pakkat juga bisa disajikan dengan cara direbus atau dimasak dengan santan. Pakkat memiliki struktur yang begitu lembut. Cara menyantap pakkat bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : disantap dengan nasi, dicampur dalam sayuran, diberi irisan cabai serta bawang bahkan bisa juga dicocol bersama sambal.
Tak hanya itu, pakkat juga cocok menjadi lalapan, urap, atau bumbu khas Tapanuli Selatan. Rasanya memang agak pahit, terlebih jika pertama kali memakan. Namun, jika sudah terbiasa maka lambat laun bisa membuat ketagihan. Terdapat menu ikan yang biasa dijadikan pelengkap santapan dengan pakkat yaitu ikan sale. Bagi warga Tapanuli Selatan, perpaduan pakkat dan ikan sale memberikan cita rasa tersendiri.
Pakkat biasanya sangat banyak ditemui selama Ramadan sebagai hidangan berbuka puasa. Pakkat banyak ditemui di pinggir jalan atau di pusat keramaian di daerah asalnya, Tapanuli Selatan. Menyantap pakkat ketika berbuka puasa dipercaya dapat memulihkan tenaga usai seharian berpuasa.