Panggil Mendag dan Mentan, KPK Awasi Impor Pangan

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron (kedua kiri) didampingi Deputi Pencegahan Pahala Nainggolan (kanan) berbincang dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kedua kanan) usai pertemuan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/4/2021). KPK beserta Kementan dan Kemendag melakukan pertemuan guna membahas kajian tata kelola impor komoditas hortikultura dan kajian tata kelola stok yang aman dalam penyediaan pangan.
22/4/2021, 15.33 WIB

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundang Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Pertemuan ini sebagai rapat pendahuluan terkait kajian terkait impor bahan pangan yang akan dilakukan KPK di tahun 2021.

“Yang paling mendesak adalah beras, gula, bawang putih, daging sapi, kedelai, jagung, dan ayam. Tapi yang pertama adalah holtikultura,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/4).

Ia mengatakan, impor bahan pangan tidak hanya ditentukan oleh satu pihak. Dalam hal ini, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian merupakan pemangku kepentingan yang saling menunjang.

Di mana, izin impor dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan berdasarkan dengan rekomendasi dari Kementerian Pertanian. “Oleh karena itu, karena kedua hal ini merupakan satu kesatuan dalam impor komoditas, maka kajian yang dilakukan tidak akan sempurna kalau tidak melibatkan dua Kementerian ini,” ujarnya.

Simak Databoks berikut: 

Dalam konferensi pers, Alexander mengatakan bahwa KPK akan memberikan beberapa rekomendasi  kepada Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian sesuai hasil kajian. Mekanisme serupa pernah dilakukan dalam kajian mengenai alih fungsi lahan dan subsidi pupuk.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi