Pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 akhirnya membuahkan hasil. Kapal selam tersebut ditemukan di kedalaman 838 meter di perairan utara Bali, dan 53 awaknya dinyatakan gugur.
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa penemuan KRI Nanggala-402 berdasarkan penemuan bukti-bukti otentik setelah dilakukan pemindaian secara akurat KRI Rigel.
"KRI Rigel telah melakukan pemindaian cara lebih akurat menggunakan multibeam sonar dan magneto meter dan telah menghasilkan citra bawah air yang lebih detail. MV Swift Rescue telah menurunkan ROV untuk memperkuat citra bahwa air menggunakan kamera," ujarnya saat jumpa pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Minggu (25/3).
Dari hasil pemindaian tersebut dikonfirmasi sebagai bagian dari KRI Nanggala-402 meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar bagian luar badan, tekan kemudi selam timbul bagian kapal yang lain termasuk baju keselamatan awak kapal MK11.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia akan berkoordinasi dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office (ISMERLO) untuk mengupayakan evakuasi. “Untuk mengevakuasi KRI-Nanggala-402 diperlukan kerja sama Internasional, ujarnya.
Hadi pun menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada seluruh keluarga prajurit yang gugur.“Dengan kesedihan yang mendalam selaku panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nanggala-402 telah gugur, Semoga Tuhan Yang Maha Besar memberi keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan,” ujarnya.
53 Awak KRI Nanggala Diusulkan Naik Pangkat
Sebagai bentuk penghargaan, Hadi menyatakan akan segera mengusulkan kenaikan pangkat 53 awak kapal selam KRI Nanggala 402 yang telah dinyatakan gugur kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kami akan memberi suatu penghargaan kepada prajurit yang gugur. Kami akan ajukan secara berjenjang, mengajukan ke presiden kenaikan pangkat, akan kita proses itu," ujarnya.
Dari 53 prajurit TNI itu, di antaranya 49 anak buah kapal (ABK), satu komandan satuan, dan tiga personel senjata. Adapun 53 personel KRI Nanggala-402 yang gugur ialah Heri Oktavian - Letkol Laut (P) - Komandan KRI Nanggala-402, Eko Firmanto - Mayor Laut (P), Wisnu Subiyantoro - Mayor Laut (T).
Kemudian Yohanes Heri - Kapten Laut (E), I Gede Kartika - Kapten Laut (P), Muhadi - Lettu Laut (P), Ady Sonata - Lettu Laut (P), Imam Adi - Lettu Laut (P), Anang Sutriatno - Lettu Laut (T), Adhi Laksmono - Letda Laut (E), Munawir - Letda Laut (P), Rhesa Tri - Letda Laut (T), Rintoni - Letda Laut (T).
Lalu M. Susanto - Letda Laut (P), Ruswanto - Serka Bah, Yoto Eki Setiawan - Sertu Bah, Ardi Ardiansyah - Sertu Ttu, Achmad Faisal - Sertu Kom, Willy Ridwan Santoso - Sertu Kom, M. Rusdiyansyah - Sertu Eko, Ryan Yogie Pratama - Sertu Eki, Dedi Hari Susilo - Sertu Mes, Bambang Priyanto - Serda Bah.
Purwanto - Serda Kom, Eko Prasetiyo - Serda Kom, Harmanto - Serda Ttu, Lutfi Anang - Serda Ttu, Dwi Nugroho - Serda Atf, Pandu Yudha Kusuma - Serda Ede, Misnari - Serda Eta, Setyo Wawan - Serda Saa, Hendro Purwoto - Serda Lis, Guntur Ari Prasetyo - Serda Mes, Diyut Subandriyo - Serda Lis.
Wawan Hermanto - Serda Lis, Syahwi Mapala - Serda Lis, Wahyu Adiyas - Serda Lis, Edi Wibowo - Serda Lis, Kharisma D.B - Kopda Eta, Nugroho Putranto - Kopda Tlg, Khoirul Faizin - Kopda Mes, Maryono - Kopda Trb, Roni Effendi - Klk Eta, Distriyan Andy P - KLK Eta, Raditaka Margiansyah - KLS Isy.
Gunadi Fajar R - KLS Isy, Denny Richi Sambudi - KLS Nav, Muh Faqihudin Munir - KLS Mes, Edy Siswanto - KLS Nav, Harry Setyawan - Kolonel Laut (P) – Dansatsel, Irfan Suri - Letkol Laut (E), Whilly - Mayor Laut (E), dan Suheri – PNS.