Kemenkes Identifikasi Mutasi Virus Corona yang Dibawa Pendatang India

ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave/hp/cf
Ilustrasi. India tengah mengalami gelombang kedua Covid-19 dengan jumlah kasus melonjak 60% dalam sepekan, antara lain karena mutasi virus corona.
Penulis: Agustiyanti
27/4/2021, 08.27 WIB

Kementerian Kesehatan menyatakan tengah mengidentifikasi mutasi SARS-CoV-2 yang berpotensi dibawa pendatang dari India. Sebanyak 129 penumpang dari Chennai India masuk Indonesia pada Rabu (21/4), 12 orang di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kami sedang melakukan whole genome sequencing (pengurutan keseluruhan genom) dari sejumlah warga negara India yang terkonfirmasi positif Covid-19. Hasilnya kemungkinan baru keluar Jumat," ujar Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada Selasa (27/4), dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, pengurutan keseluruhan genom diteliti oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) bekerja sama dengan 17 laboratorium di Indonesia. Saat ini, menurut dia, sejumlah pihak terkait di Indonesia tengah bersiap mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19 dari sejumlah negara, di antaranya B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, P1 dari Brazil serta varian mutasi ganda B1617 di India yang diperkirakan lebih berbahaya dan cepat menular.

Menurut Siti Nadia, kondisi yang terjadi di India memunculkan kekhawatiran akan terjadinya lonjakan kasus yang sangat tinggi secara global, sehingga mendorong pemerintah untuk lebih agresif mengantisipasi hal itu.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan kepada wartawan mengatakan gelombang kasus di India dipengaruhi mutasi virus dan pelonggaran penegakan protokol kesehatan. Akibatnya, penularan terjadi kembali dengan mutasi baru.

Situasi tersebut, menurut dia, menjadi pelajaran bagi Indonesia agar selalu berhati-hati. Budi mengatakan, Indonesia secara agresif melakukan pemeriksaan Whole Genome Squencing (WGS) untuk mengetahui lebih cepat karakteristik virus Covid-19 sehingga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat penularan dan meningkatkan kesembuhan.

Berdasarkan data dari jejaring surveilans genomik Indonesia, sejak Januari 2020 hingga Maret 2021 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1.191 sekuens SARS-CoV-2. Hasilnya. ditemukan adanya mutasi virus yang ada di Eropa.

Budi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada dengan segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat dan terus mematuhi protokol kesehatan.

"Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat varian of convern B117 ini makin besar porsinya, kita siap" katanya.

Terkait lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India, menurut dia, pemerintah telah mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi masuknya mutas virus ke Indonesia dengan memperkuat surveilans genomik di pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara.

"Bagi WNI yang pernah mengunjungi India dalam kurun waktu 14 hari terakhir, tetap diperbolehkan kembali Indonesia dengan syarat harus menjalani karantina 14 hari dan dua kali test swab PCR di awal dan akhir karantina," kata dia.

India tengah menghadapi gelombang dua virus corona Covid-19. Penambahan kasus corona di Negeri Bollywood tersebut bahkan naik 60% dalam sepekan.

Reporter: Antara