Presiden Joko Widodo dikabarkan akan melantik Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. menjadi Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rabu (27/4).
Hal tersebut disampaikan oleh sumber di lingkungan pemerintahan bersamaan dengan kabar reshuffle. Selain Laksana, Jokowi juga akan melantik Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim serta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Meski demikian, Handoko belum mengonfirmasikan kabar tersebut. Hingga berita ini ditulis, ia belum merespons pesan singkat Katadata.co.id.
Dikutip dari berbagai sumber, Handoko merupakan ahli fisika RI dengan keahlian fisika partikel. Pria kelahiran Lawang 7 Mei tahun 1968 ini mendapatkan gelar sarjana bidang fisika di Universitas Kumamoto, Jepang pada 1993.
Tahun 1995, ia lalu melanjutkan kuliah master bidang fisika teori di Universitas Hiroshima dan melanjutkan pendidikan doktoralnya di kampus yang sama.
Ia memulai karirnya di Pusat Penelitian Fisika LIPI tahun 1987 hingga menjadi Kepala Grup Fisika Teori dan Komputasi Pusat Penelitian Fisika tahun 2002.Satu dekade menjadi Kepala Grup, karir Handoko menanjak menjadi Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI sampai 2014.
Pada 2014, Handoko lalu menjadi Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI. Jabatan tersebut diemban selama empat tahun sebelum menjabat sebagai Kepala LIPI.
Tak hanya itu, ia juga mengajar di Departemen Fisika, Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2002 hingga 2004 serta Departemen Fisika, Universitas Indonesia (UI) sejak 2002 hingga sekarang.
Adapun, Presiden Joko Widodo telah bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hingga Wakil PResiden Ma’ruf Amin jelang perubahan nomenklatur Kementerian.
Meski membantah pertemuan membahas pergantian personel, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengulang pesan Mega bahwa BRIN diperlukan untuk mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Bagi PDIP, dalam kerangka ideologis, BRIN ini yang akan menjadi penopang agar Indonesia berdikari," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4).