Pemerintah telah melarang masyarakat untuk mudik pada Lebaran tahun ini. Namun, Presiden Joko Widodo mencatat hasil survei menunjukkan masih ada 18,9 juta orang atau 7 persen penduduk ingin pulang kampung di tengah pagebluk.
Angka tersebut sebenarnya menurun usai adanya penerbitan larangan mudik. Meski demikian, jutaan orang yang akan pulang kampung di tengah Covid-19 ini tetap merisaukan Presiden.
"Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik di Idul Fitri," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia tahun 2021 di Istana Kepresidenan, Rabu (28/4).
Untuk itu, Jokowi meminta sosialisasi larangan mudik harus terus dilakukan sehingga jumlah pemudik bisa ditekan. Selain itu, pemerintah daerah diminta menekankan masyarakat untuk patuh protokol kesehatan.
Mantan Wali Kota Solo itu pun yakin, kasus Covid-19 tidak akan meningkat 93 persen seperti Lebaran tahun lalu. Hal ini bisa terjadi jika pemerintah daerah mengendalikan protokol kesehatan pada masyarakat.
Sebagaimana diketahui, libur panjang kerap berdampak pada kenaikan kasus virus corona. Usai Idul Fitri 2020, kasus Covid-19 harian meningkat 93 persen, sedangkan libur hari kemerdekaan mengakibatkan kasus harian melonjak 119 persen.
Selanjutnya, usai libur pada Oktober 2020, kasus harian virus corona naik 95 persen. Setelah tahun baru 2021, kasus harian melonjak 78 persen.
Saat ini, Jokowi pun melihat ada kenaikan kasus Covid-19 di sepuluh daerah yakni Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimatan Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, dan Kepulauan Riau. "Hati-hati. Ada kenaikan, karena grafis dan kurva harian selalu kami ikuti," ujar dia.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga meminta pemerintah daerah untuk mendorong vaksinasi massal. Apalagi sampai 27 April, baru 19 juta dosis vaksin yang disuntikan ke masyarakat. "Kami kejar terus agar target kita di bulan Juli nanti bisa mencapai kurang lebih 70 juta orang," katanya.