EDISI KHUSUS | Semarak Ramadan 1442 H

Menyimak Keunikan Dua Masjid Megah di Sumsel

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.
4/5/2021, 15.23 WIB

Pulau Sumatera memiliki khazanah Islam yang kaya. Mengutip Majalah Ilmiah Tabuah Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, beberapa kerajaan Islam yang tumbuh dan berkembang di antaranya Samudera Pasai, Kerajaan Aceh, dan Kerajaan Minangkabau.

Seiring berjalannya waktu Islam terus berkembang di berbagai penjuru Pulau Sumatera. Nah, salah satu yang identik dengan agama ini ialah masjid. Sejumlah masjid telah menjadi saksi sejarah perkembangan islam atau sebagai ikon suatu daerah.

Tidak terkecuali dua masjid yang berada di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Berikut ulasan wisata religi di masjid yang berada di kabupaten dengan julukan Bumi Caram Seguguk ini.

 1. Masjid H. Bajumi Wahab

Merupakan masjid megah yang dimiliki Kabupaten Ogan Ilir. Masjid ini berada di Jalan Raya Lintas Timur (Jalintim) Desa Tanjung Sejaro, Indralaya. Bukan hanya nyaman dijadikan tempat ibadah, masjid yang dibangun di atas lahan seluas lebih dari satu hektare ini juga memiliki daya tarik tersendiri. Arsitektur masjid memiliki kubah besar di bagian tengah. Di kelilingi atap yang menyayap seperti bentuk rumah limas. Apabila diamati, mirip juga dengan masjid di Timur Tengah. Sementara kacanya dihiasi ornamen berwarna-warni yang menarik. Keanggunan dan kemegahan masjid ini menjadi magnet bagi warga untuk mengunjungi. Selain beribadah, Masjid Bajumi Wahab juga banyak dimanfaatkan pengunjung untuk berswafoto.

2. Masjid Agung An-Nur

Masjid ini terletak di Kompleks Perkantoran Terpadu (KPT) Pemerintah Daerah Ogan Ilir di Desa Tanjung Senai, Indralaya. Tak hanya warga sekitar, masjid ini juga kerap dikunjungi para pelancong dari luar daerah. Salah satu daya tarik dari Masjid Agung An-Nur adalah kubahnya. Kubah pada Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai dibuat dari keramik berukuran besar berwarna coklat. Sekilas jika dilihat dari jauh nampak seperti emas. Pada bagian puncak kubah terdapat hiasan yang unik. Di bagian bawah kubah utama ada beberapa jendela untuk jalan masuk cahaya dan udara. Selain itu juga terdapat kubah kecil yang jumlahnya dua. Masjid ini juga mengadopsi nuansa Timur Tengah. Tampak dari pohon kurma yang ditanam pada bagian depan masjid. Masjid An-Nur berdiri di atas lahan seluas 2.205 meter persegi. Pembangunannya dimulai sejak 2012 dan diresmikan selang lima tahun kemudian. Masjid megah ini menghabiskan dana pembangunan hingga Rp 18 miliar.