Mudik Dilarang, Kemenhub Klaim Angkutan Penumpang Turun hingga 90%

ANTARA FOTO/Siswowidodo/hp.
Kendaraan melaju di jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono kilometer 603-604 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (9/5/2021). Pada H-4 lebaran dan hari keempat penerapan larangan mudik lebaran 2021 ruas jalan tol Trans Jawa di wilayah tersebut terpantau masih sepi dan banyak didominasi kendaraan pengangkut barang.
10/5/2021, 09.54 WIB

Pemerintah telah menetapkan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 untuk mencegah penularan virus corona. Hingga hari keempat berlakunya larangan mudik, Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pergerakan kendaraan dan penumpang menurun secara signifikan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan sejumlah tinjauan ke beberapa titik yaitu: Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni dan Merak, serta Pos Penyekatan di Gerbang Tol Pejagan, Jawa Tengah, pada Minggu (9/5).

Budi mengatakan, pengendalian transportasi khususnya di sektor udara, kereta api dan sektor laut berjalan dengan baik. “Di sektor udara turun hingga 93%, sektor kereta api turun hingga 90%, dan sektor laut turun hingga 90%, artinya upaya peniadaan ini efektif berjalan dengan baik,” ujarnya melalui siaran pers, Minggu (10/5).

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan, pengendalian di transportasi jalan raya juga berjalan cukup efektif. “Terjadi penurunan signifikan di sektor transportasi darat ke arah Jawa Tengah. Di masa peniadaan mudik arus lalu lintas turun sampai 45%. Bahkan saat kami lakukan overview, lalu lintas di jalan tol terlihat lengang,” ujarnya.

Simak Databoks berikut: 

Untuk itu, ia mengapresiasi petugas kepolisian, TNI dan unsur terkait lainnya karena penyekatan berlapis ini cukup efektif.

Walaupun mengalami penurunan yang signifikan, Budi tetap meminta para petugas mewaspadai dan mengantisipasi potensi adanya suatu lonjakan arus lalu lintas hingga menjelang lebaran.

Sementara itu, Menhub memastikan angkutan logistik tetap berjalan lancar di masa peniadaan mudik ini. “Di Merak dan Bakauheni pergerakan logistik hanya mengalami penurunan 5%. Artinya angkutan logistik tetap berjalan baik,” tuturnya.

Selain itu, Budi juga menjelaskan, pergerakan penumpang di Pelabuhan Penyeberangan Merak maupun Bakauheni sangat terkendali. Tercatat hingga hari keempat masa peniadaan mudik, jumlah penumpang mengalami penurunan antara 80-90%.

Budi turut mengapresiasi petugas yang telah melakukan penyekatan yang berlapis. Sehingga apabila masyarakat yang bersikeras mudik lolos di titik awal, maka akan ada penyekatan lagi di titik berikutnya. Sehingga dapat mengurangi potensi adanya celah.

Berdasarkan data, pada Sabtu, 8 Mei 2021 atau hari ketiga masa penidaan mudik, tercatat penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Merak untuk kepentingan nonmudik hanya sebanyak 3.050 penumpang, dari 25-28 ribu penumpang perharinya di hari biasa.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi