Satgas Covid-19 Minta Daerah Perbaiki Pengawasan Mobilitas Warga

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). Satgas meminta daerah mengawasi dampak kenaikan mobilitas warga terhadp Covid-19.
11/5/2021, 13.13 WIB

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah memperbaiki sistem pengawasan Covid-19 di kota atau kabupaten. Hal ini sangat penting ketika mobilitas masyarakat meningkat menjelang lebaran.

Meski mudik telah dilarang, pergerakan masyarakat jelang Hari Raya Idul Fitri masih meningkat. Hal ini membuat risiko penularan Covid-19 kembali meningkat sehingga pemerintah pusat dan daerah perlu kompak.

“Sehingga tugas pemerintah menerjemahkan kebijakan lapangan dapat berjalan sesuai harapan,” kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Wiku Adisasmito dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5).

Wiku mengatakan pelarangan yang dilakukan pemerintah bertujuan mengendalikan potensi kenaikan kasus usai libur panjang. Selain itu kebijakan ini untuk mengendalikan pergerakan di wilayah aglomerasi.

Dia lalu memberikan saran agar silaturahmi Lebaran tetap dilakukan dengan cara lain. “Metodenya perlu disesuaikan menjadi silaturahmi virtual untuk mencegah penularan,” katanya.

Selain itu, pemerintah tetap membuka sektor esensial dengan mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan tempat pariwisata di zona merah dan oranye akan ditutup. Adapun objek wisata di zona kuning dan hijau beroperasi dengan kapasitas 50 persen.

“Pengelola lokasi juga harus koordinasi dengan satgas daerah untuk memastikan protokol kesehatan,” kata Wiku.

Tak hanya itu, Satgas juga mengimbau pekerja asing menunda kepulangan demi mencegah importasi kasus. Para petugas lapangan juga harus memperketat pengawasan terhadap kedatangan WNA sesuai Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 No. 8 Tahun 2021.

Pemerintah menemukan adanya ribuan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran ternyata terinfeksi Covid-19. Dari pemeriksaan acak terhadap sekitar enam ribu pemudik, sebanyak 4.123 orang dinyatakan positif virus corona.

Dari pemudik yang positif itu, sebanyak 1.686 orang menjalankan isolasi mandiri. Selain itu, ada pula 75 orang yang dirawat di rumah sakit. "Jumlah pemudik yang random testing dari 6.742 orang, konfirmasi positif sebanyak 4.123 orang," kata Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5).