Kemenkes Setop Sementara Imunisasi 448.480 Dosis Vaksin AstraZeneca

ANTARA FOTO/Novrian Arbi/hp.
Petugas tenaga kesehatan mengambil Vaksin COVID-19 AstraZeneca untuk disuntikkan kepada prajurit TNI-AU di Gedung Perawatan Umum Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/4/2021).
Penulis: Agustiyanti
16/5/2021, 14.37 WIB

Kementerian Kesehatan memastikan vaksin AstraZeneca aman untuk digunakan. Penghentian sementara distribusi dan penggunaan vaksin Covid-19 tersebut hanya dilakukan pada batch atau kumpulan produksi) CTMAV547 yang berjumlah 448.480 dosis untuk proses pengujian toksisitas dan sterilitas.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

"Penghentian sementara ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar," kata Nadia dalam siaran pers, Minggu (16/5).

Batch CTMAV547  merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO. Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

Terkait dengan laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga berkaitan dengan AstraZeneca batch CTMAV547, BPOM kini tengah melakukan uji sterilitas dan toksisitas terhadap Kelompok tersebut sesuai dengan rekomendasi Komnas KIPI. Ini lantaran tidak cukup data untuk menegakkan diagnosis penyebab dan klasifikasi dari KIPI yang dimaksud.

"Sekarang sedang diuji vaksinnya dari segi sterilitas dan toksisitas, apakah vaksin yang disuntikkan itu steril atau tidak. Kami juga cek apakah ada kandungan toksisitasnya atau tidak," kata Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari seperti dikutip dari Antara, Minggu (16/5).

Toksisitas adalah sifat suatu zat yang merusak bila dipaparkan terhadap struktur organisme, seperti sel atau organ tubuh. Sementara sterilitas diuji untuk mengetahui apakah vaksin tersebut bersih dari kuman atau mikroorganisme lain.

"Uji BPOM biasanya dua sampai tiga pekan," ujarnya.

Komnas KIPI juga telah menginvestigasi kejadian wafatnya pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus usai menerima vaksin berdasarkan riwayat penyakit atau komorbid yang mungkin berkaitan dengan KIPI. Pria berusia 22 tahun itu meninggal dunia sehari pada Kamis (6/5), sehari setelah menjalani vaksinasi AstraZeneca.

Komnas KIPI menemukan ada penyakit kronis yang diderita Trio berdasarkan rekam medis dari pihak dokter yang pernah melayani Trio. Namun, Hindra memastikan kejadian wafatnya penerima vaksin tidak dipicu oleh penyakit kronis tersebut.

Vaksinasi Berlanjut

Siti Nadia memastikan imunisasi menggunakan vaksin AstraZeneca tetap akan berjalan. Berdasarkan data Komnas KIPI hingga saat ini, belum pernah ada kejadian orang yang meninggal dunia akibat vaksinasi Covid-19 di Indonesia. "Vaksinasi Covid-19 membawa manfaat lebih besar," ujarnya.

Dalam beberapa kasus sebelumnya, menurut dia, meninggalnya orang yang statusnya telah divaksinasi Covid-19 adalah karena penyebab lain, bukan akibat dari vaksinasi yang diterima.

Pemerintah selalu mengingatkan masyarakat bahwa vaksinasi Covid-19 tidak menjamin 100% penerimanya kebal terhadap wabah tersebut. Oleh karena itu, penerima vaksin tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan melalui gerakan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Indonesia kembali menerima pasokan vaksin virus corona sebanyak 1.389.600 dosis vaksin AstraZeneca  melalui jalur multilateral Covax Facility pada Sabtu (8/5/2021) . Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pengiriman vaksin batch ketiga dari Covax Facility ini berupa vaksin jadi. Indonesia juga telah menerima 55.300 dosis vaksin AstraZeneca dari Covax Facility pada 6 Mei 2021.

Dengan kedatangan vaksin tersebut total vaksin AstraZeneca yang diterima Indonesia dari jalur multilateral berjumlah 6.410.500 dosis vaksin jadi.

Retno mengatakan hingga saat ini Indonesia telah mengamankan 75.910.500 dosis vaksin Covid-19 untuk kebutuhan vaksinasi. Jumlah ini terhitung secara keseluruhan, termasuk vaksin AstraZeneca yang tiba pekan lalu. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan