Komnas KIPI Himpun Data Risiko AstraZeneca Pasca-Ada Korban Meninggal

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin COVID-19 AstraZeneca di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Komnas KIPI mulai menginvestigas keluarga pria yang meninggal usai disuntik AstraZeneca.
17/5/2021, 19.31 WIB

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi  (KIPI) mulai menginvestigasi pengaruh vaksin AstraZeneca terhadap risiko kematian. Pada Senin (17/5) Komnas menemui keluarga Trio Fauqi Virdaus (22) untuk menggali data terkait suntikan vaksin Covid-19 tersebut.

Trio adalah pria yang meninggal pada 6 Mei lalu usai disuntik vaksin AstraZeneca. Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari bersama perwakilan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta lalu menemui keluarga Trio di kediamannya, Buaran, Jakarta Timur Senin (17/5).

Keluarga Trio lalu menceritakan kronologi almarhum sejak disuntuk pada Rabu (5/5), mengalami demam, dan meninggal dunia keesokan harinya. “Kami juga meneliti sterilitas dan toksisitas ditambah data dari obrolan dengan keluarga,” kata Hindra, di Jakarta, Senin (17/5) dikutip dari Antara.

Hindra lalu menyarankan agar pengawasan terhadap penyakit bawaan calon peserta vaksinasi ditambah agar potensi kejadian KIPI tak terulang. “Temannya ada gejala juga, tapi sehat,” katanya.

Sedangkan kakak Trio yang bernama Viki menyambut baik dan akan mendukung langkah Komnas KIPI menginvestigasi penyebab kematian adiknya. Salah satu yang akan dilakukan adalah otopsi.

“Pihak Komnas KIPI menyatakan otopsi akan dilakukan tapi perlu koordinasi dulu karena berhubungan dengan dokumen dan sebagainya,” kata Viki.

Sedangkan Kementerian Kesehatan menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca batch atau kumpulan produksi) CTMAV547 yang berjumlah 448.480 dosis untuk proses pengujian toksisitas dan sterilitas.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, tidak semua batch vaksin AstraZeneca dihentikan distribusi dan penggunaannya. Batch AstraZeneca selain CTMAV547 aman digunakan sehingga masyarakat tidak perlu ragu.

Batch CTMAV547  merupakan bagian dari 3.852.000 dosis AstraZeneca yang diterima Indonesia pada 26 April 2021 melalui skema Covax Facility/WHO. Batch ini sudah didistribusikan untuk TNI dan sebagian ke DKI Jakarta dan Sulawesi Utara.

"Penghentian sementara ini adalah bentuk kehati-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini. Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk tenang dan tidak termakan oleh hoax yang beredar," kata Nadia dalam siaran pers, Minggu (16/5).

Reporter: Antara

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan