Eijkman Perkirakan Efikasi Vaksin Covid-19 Merah Putih Capai 85 Persen

ANTARA FOTO/Siswowidodo/pras.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 di balai Kelurahan Munggut, Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (21/5/2021). LBM Eijkman memperkirakan efikasi vaksin Merah Putih mencapai 85%.
21/5/2021, 17.52 WIB

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman beserta sejumlah institusi tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, vaksin Merah Putih. Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio memperkirakan, vaksin tersebut memiliki efikasi sebesar 75-85%.

Perhitungan itu dilakukan dengan ukuran serokonversi. Ini artinya, pengukuran dilakukan pada subjek yang tidak memiliki antibodi Covid-19 sebelum diberikan vaksin.

"Ada antibodi respons luar biasa besar. Kalau konversi ke manusia, mungkin minimum di atas 80%, sekitar 75-85%," kata Amin dalam sebuah webinar , Jumat (21/5). Ini artinya, risiko infeksi pada orang yang menerima vaksin akan berkurang sebesar 75-85%.

 Sebagai perbandingan, efikasi vaksin Sinovac di Indonesia mencapai 65,3%, sedangkan AstraZeneca sebesar 76%. Adapun efikasi vaksin merek Sinopharm yang digunakan untuk vaksinasi Gotong Royong sebesar 78%.

Meski begitu, ada sejumlah hal yang bisa memengaruhi efektifitas vaksin, salah satunya ialah mutasi dan varian baru virus Covid-19. Amin mengatakan, beberapa vaksin di Afrika Selatan mengalami penurunan efikasi hingga 20% karena adanya mutasi virus.

Hal yang serupa juga bisa terjadi di Indonesia apabila virus yang menyebar didominasi oleh varian baru. Namun, Eijkman mengatakan siap untuk menyesuaikan vaksin dengan jenis virus yang menular di Tanah Air.

Eijkman juga telah memiliki teknologi untuk menyesuikan vaksin dengan varian baru Covid-19.  Mereka juga telah menyampaikan kepada PT Bio Farma tentang kesiapan teknologi tersebut. "Ibarat tinggal ganti kaset saja, nanti lagu berubah," ujar Amien.

Saat ini, pengembangan vaksin Merah Putih oleh Eijkman telah memasuki tahap peralihan dari penelitian dan pengembangan ke industri. Selanjutnya, uji klinik vaksin akan dilakukan.

Ia memperkirakan, vaksin Merah Putih buatan Eijkman dengan platform subunit yeast-based dan mamalian cel transfection adenovirus akan menerima izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) pada pertengahan 2022. Sementara, vaksin mamalian cell-stable transfection diperkirakan memperoleh EUA pada kuartal II 2023.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan telah mengalokasikan dana ratusan miliar untuk mendukung uji klinik vaksin dalam negeri. Meski demikian, ia mengakui bahwa anggaran yang tersedia untuk riset ini terbilang kecil. “Di Amerika Serikat, mereka memberikan dana penelitian US$ 1 miliar, terhadap setiap inisiatif vaksin.” ujar Budi pada 13 April lalu.

Reporter: Rizky Alika