Moeldoko Sebut 5 Masalah Pertanian, Lahan Sempit hingga Harga Rendah

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
Petani merawat padi di Desa Sudamanik, Lebak, Banten, Selasa (25/5/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada April 2021 naik sebesar 0,28 persen menjadi Rp56.629 per hari dibanding pada bulan Maret 2021 sebesar Rp56.470.
25/5/2021, 15.34 WIB

Indonesia merupakan negara agraris. Namun, Ketua Umum DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko menyebut, masih ada lima persoalan di sektor pertanian Indonesia.

Yang pertama adalah masalah lahan. "Tanah kita itu sempit, khususnya di Jawa. Ini memang ada kondisi paradoks, di Jawa tanah sempit penduduk banyak, di luar Jawa lahan luas penduduk sedikit," kata Moeldoko dalam Indonesia Food Summit 2021 yang digelar oleh Media Indonesia, Selasa (25/5).

Bukan hanya luas tanahnya yang kurang, kualitas tanah juga dinilainya banyak yang rusak. “Ini karena penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan, uncontrol. Tidak menghiraukan bagaimana nasib tanah ke depan," ujarnya.

Lalu persoalan kedua adalah mengenai permodalan. Moeldoko yang kini juga menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan itu menyatakan bahwa hingga saat ini petani tidak menyerap maksimal Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena mayoritas masih unbankable.

"Pemerintah telah siapkan KUR. KUR yang disiapkan itu Rp50 triliun lebih tapi daya serapnya tidak seperti yang dibayangkan karena masyarakat kita tidak bankable," ujarnya.

Persoalan ketiga terkait teknologi. Menurutnya, petani di Indonesia cenderung tertinggal dalam penyerapan teknologi yang berkembang.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi