Varian baru Covid-19 semakin bermunculan di Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melaporkan pada Kamis (17/6) mereka mendapatkan 33 variant of concern (VoC) SARS-CoV-2 dari Kementerian Kesehatan.
Dari 33 varian, 18 adalah Delta atau B.1617.2, 12 varian Alpha (B.117), dan tiga adalah varian Beta (B.1.351). Sebanyak 25 sekuens atau jumlah terbanyak didapatkan dari kasus orang yang melakukan perjalanan dari luar negeri.
“Tiga adalah kasus transmisi lokal luar Jakarta. Lalu lima transmisi lokal Jakarta, kelimanya Delta,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangan resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kamis (17/6).
Secara total Dinkes telah mengirimkan 980 sampel yang diduga mutasi virus ke Kementerian Kesehatan. Dari angka tersebut, 289 bukan varian, 438 menunggu hasil, 216 negataif Covid-19, 33 adalah varian baru, tiga adalah hasil yang tak bisa dianalisa, dan satu invalid.
DKI juga mendapatkan 1.172 klaster dan 2.458 kasus positif dari kegiatan mudik 21 Mei sampai 17 Juni. Adapun klaster perkantoran juga mengalami lonjakan selama sepekan belakangan dari 64 kasus menjadi 227.
“Kami menyarankan warga mengurangi mobilitas, keluar rumah jika benar-benar penting,” ujar Dwi.
Kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih terus melonjak usai liburan Lebaran. Bahkan hari ini kenaikan jumlah pasien positif corona di Ibu Kota mencapai 4.144 kasus, mendekati lonjakan kasus tertinggi yakni 4.213 orang pada 7 Februari lalu.
Tak hanya itu, sebanyak 661 atau 16 persen dari kasus baru hari ini merupakan pasien berusia 0 sampai 18 tahun. “Kami mengingatkan kembali masyarakat untuk tidak menyepelekan Covid-19,” kata Dwi.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan