Kasus Covid-19 di Yogyakarta Tinggi, Sri Sultan Pertimbangkan Lockdown

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X menekankan, penularan Covid-19 sulit dikendalikan jika masyarakat menganggap enteng dan tidak kooperatif mendukung kebijakan pemerintah.
Penulis: Agustiyanti
21/6/2021, 08.19 WIB

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mempertimbangkan untuk menerapkan karantina atau lockdown secara total guna menekan tingginya kasus Covid-19. Ia menekankan, penularan Covid-19 sulit dikendalikan jika masyarakat menganggap enteng dan tidak koperatif mendukung kebijakan pemerintah.

"Kita sudah bicara untuk mengontrol kasus di RT/RW, kalau gagal terus mau apa lagi. Kita belum tentu bisa cari jalan keluar, satu-satunya cara adalah lockdown total," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Jumat (21/6), seperti dikutip dari Antara. 

Kebijakan tersebut, menurut dia, perlu dipertimbangkan jika kebijakan PPKM Mikro yang telah diperpanjang pemerintah hingga 28 Juni tak berhasil mekena kasus Covid-19. Pemda DIY saat ini telah mengatur secara mendetail mengenai pengetatan teknis kegiatan masyarakat hingga di level RT/RW. Melalui kebijakan tesebut, menurut dia, penyelenggaraan kegiatan masyarakat tidak hanya mensyaratkan persetujuan dari kelurahan, tetapi juga harus disertai persetujuan kecamatan.

Penambahan kasus positif di Yogyakarta mengalami puncaknya pada Minggu (20/6) mencapai 665 kasus, tertinggi sejak pandemi Covid-19 merebak. Terdapat 19 wilayah RT yang berada di zonasi merah, sedangkan 61 RT berada di zonasi oranye.

Penambahan kasus ini, menurut Sri Sultan, turut berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) baik isolasi maupun ICU di RS Rujukan Covid-19.  Namun, ia mengatakan kondisi jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 telah ditambah dari semula 941 menjadi 1.224 unit.

"Penambahan khususnya di RSUP Sardjito dan Hardjolukito. Ada satu yang belum aktif, sekarang kita aktifkan," kata Sri Sultan

Sri Sultan  menekankan kepada warga Yogyakarta agar patuh terhadap PPKM mikro dengan membatasi mobilitas. Masyarakat juga harus disiplin menerapkan gerakan 3M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Menurut dia, penularan Covid-19 sulit dikendalikan jika masyarakat menganggap enteng dan tidak kooperatif mendukung kebijakan pemerintah.

Di sisi lain, menurut Sri Sultan, pemerintah pusat akan mengeluarkan kebijakan baru untuk menekan laju penambahan kasus Covid-19. Namun , ia belum mengetahui detail kebijakan yang akan diumumkan.

Pasien positif Covid-19 secara nasional bertambah 13.737 orang per 20 Juni 2021. Total Kasus mencapai 1.989.909 dengan 1.792.528 pasien dinyatakan sembuh dan 54.662 orang meninggal dunia.

Reporter: Antara