Corona Ancam Nyawa Anak Usia di Bawah 2 Tahun, Orang Tua Perlu Waspada

ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.
Seorang balita memakai masker di Pos Pelayanan Keluarga Berencana-Kesehatan Terpadu (Posyandu), Desa Ilie, Banda Aceh, Aceh, Selasa (16/6/2020). Pemerintah dan dokter meminta orang tua mewaspadai anak-anaknya dari bahaya Covid-19.
23/6/2021, 15.49 WIB

Covid-19 menjadi ancaman pada penduduk seluruh usia termasuk anak-anak. Bahkan, sebanyak 235.527 atau 12,5 persen kasus menimpa anak usia 0 sampai 18 tahun.

Dari data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, hingga 15 Juni lalu angka kematian pasien dengan rentang usia 0-18 tahun mencapai 643 kasus. Angka kematian terbanyak disumbang pada kelompok rentang 0-2 tahun yakni 251 anak.

Rasio kematian pasien rentang usia 0-2 tahun ini juga yang terbesar yakni 0,82 persen. Adapun kasus positif corona kelompok usia ini mencapai 30.442 kasus atau 12,9 persen dari total usia 0-18 tahun.

Angka kematian pasien berusia 16 sampai 18 tahun berada di bawahnya yakni 136 atau 0,23 persen dari total 59.602 kasus positif. Berikutnya adalah rentang 7 sampai 12 tahun yang menyumbang 121 kematian. Namun rasio kematian pasien rentang usia ini hanya 0,18 persen lantaran total kasus positif mencapai 65.634 atau tertinggi di kelompok usia 0-18 tahun.

Sedangkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para orang tua berhati-hati agar tak membiarkan anaknya bermain di luar rumah. Ini karena ada kemungkinan varian baru Covid-19 menyerang anak-anak.

Anies mengatakan, dari tambaham 5.582 kasus Covid-19 di Jakarta hari Minggu (20/6), 665 terjadi pada usia 5 sampai 18 tahun dan 224 terjadi pada balita. Oleh sebab itu ia meminta para orang tua waspada. “Karena penanganan untuk anak-anak membutuhkan pendampingan orang dewasa sehingga muncul kompleksitas,” kata Anies, Senin (22/6) dikutip dari Antara.

Sedangkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau semua kegiatan yang melibatkan anak usia 0-18 tahun diselenggarakan secara dalam jaringan (online). Orang tua atau pengasuh juga diminat mendampingi anak saat beraktivitas. 

“Mari bersama kita jaga anak-anak Indonesia yang hampir 90 juta, lahir setiap tahun 5 juta, penuhi hak anak untuk hidup, untuk sehat, baik fisik maupun mental, demi masa depan yang lebih baik,” kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B. Pulungan.