Siapkan Skenario Darurat, Seluruh Stok Oksigen Bakal Dialihkan ke Jawa

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Petugas Sudin Sumber Daya Air DKI Jakarta memasukkan tabung oksigen ke bak truk di salah satu pabrik pengisian oksigen kawasan Cakung, Jakarta, Kamis (1/7/2021). Pemprov DKI Jakarta mengerahkan kendaraan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membantu mempercepat proses pendistribusian tabung oksigen ke sejumlah rumah sakit seiring meningkatnya kasus terkonfirmasi COVID-19 di wilayah Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
6/7/2021, 17.29 WIB

Kebutuhan oksigen medis, khususnya untuk pasien Covid-19 terus meningkat. Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan ini, pemerintah akan mengambil opsi pemenuhan dengan menguras stok oksigen yang tersisa.

Direktur Industri Kimia Hulu Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian Fridy Juwono mengatakan pemenuhan kebutuhan oksigen di Jawa sebenarnya masih bisa dilakukan oleh produsen dalam negeri. Namun, dengan opsi pengalihan pasokan dari luar Jawa.

“Untuk keadaan darurat, kami akan geser stok-stok di luar Jawa untuk digunakan di Pulau Jawa. Karena Jawa ini yang lonjakan kasusnya tinggi,” kata Fridy kepada Katadata.co.id, Selasa (6/7).

Selain itu, pemerintah juga melakukan impor oksigen dari luar negeri. Ini dilakukan karena permintaan semakin meningkat dan persediaan di dalam negeri tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Terkait impor ini, Kemenperin telah berkoordinasi dengan empat perusahaan, yakni Air Product, Air Liquide, Linde dan Iwatani. “Nanti sumbernya dari Singapura dan Malaysia. Mereka sudah siap, jadi begitu diperintahkan untuk kirim, mereka akan kirim,” ujarnya.

Sayangnya, Fridy belum bisa memastikan berapa besar kebutuhan oksigen dalam negeri dan berapa yang harus diimpor. Kemenperin masih menunggu perkembangan permintaan oksigen di dalam negeri.

“Untuk total kebutuhan impor juga akan disesuaikan, mereka siap mengirim tergantung perintah kita nanti, yang penting kami sudah persiapkan,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pemerintah telah memesan 10 ribu tabung oksigen kosentrator dari Singapura untuk mengatasi kelangkaan oksigen akibat ledakan kasus Covid-19. 

“Sebagian sudah mulai datang menggunakan pesawat Hercules dari Singapura. Kami akan ambil juga dari tempat lain jika kita kekurangan,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual di Yotube Sekretariat Presiden, Jakarta, Selasa.

Menko Luhut yang merupakan Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali, menjelaskan tabung oksigen konsentrator itu diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan. Oksigen konsentrator ini dapat mengambil oksigen dari udara kemudian diproses untuk dapat dihirup oleh pasien.