Pemerintah membeberkan faktor-faktor penyebab ledakan kasus Covid-19 di Tanah Air. Kasus baru Covid-19 terus melonjak dan mencetak rekor baru dalam beberapa pekan terakhir membuat rumah sakit-rumah sakit kewalahan dan angka kematian turut meningkat.
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Raden Pardede menjelaskan, momentum liburan, yakni libur Lebaran, Kenaikan Isa Al Masih, dan Hari Pancasila menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan kasus. Kondisi ini hampir serupa dengan tahun lalu saat ada kenaikan signifikan kasus pandemi pada libur Lebaran dan Natal.
"Namun, ada faktor kedatangan pekerja migran Indonesia dan masuknya varian baru Delta," kata Raden dalam Webinar Kajian Tengah Tahun INDEF 2021, Rabu (7/7).
Raden menjelaskan, varian Delta masuk ke Tanah Air kemungkinan karena kedatangan pekerja migran Indonesia atau wisatawan India. "Masuknya itu ditengarai lewat pekerja migran Indonesia atau yang datang dari Timur Tengah dan juga ada wisatawan India yang datang ke Indonesia," ujarnya.
Varian Delta, menurut dia, memiliki daya penularan yang lebih tinggi disertai waktu inkubasi yang lebih cepat. Satu pasien yang terkena varian tersebut tanpa melakukan apa-apa dapat menularkan 117.649 orang dalam 30 hari.
Raden menuturkan, varian Delta saat ini mendominasi kasus Covid-19 di Jabodetabek. Varian tersebut merupakan mutasi virus corona baru yang tidak terduga. "Ini sama sekali sebelumnya tidak kami perhitungkan," kata dia.
Masa inkubasi varian Delta, kata dia, cenderung lebih cepat dari yang lain, yakni empat hari dan daya penularan 5-8 orang. Adapun varian awal Covid-19 yang ditemukan di Wuhan mempunyai masa inkubasi 5-6 hari dan memiliki daya penularan kepada tiga orang.
Dalam 30 hari, varian Wuhan bisa menularkan 729 orang. Sementara varian Alpha memiliki daya inkubasi empat hari dengan daya penularan kepada 4-5 orang dan mencapai 15.625 orang dalam sebulan.
Maka dari itu, Raden mengharapkan implementasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat bisa mengurangi ledakan kassu Covid-19 di Indonesia. "Ini sebagai bagian dari penanganan kesehatan," ujarnya.
Baca Juga: Satu Pasien Covid-19 Varian Delta Bisa Menularkan 117.649 Orang
Sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan skenario terburuk dalam menghadapi ledakan kasus Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah menghitung kemampuan pemerintah menahan lonjakan kasus positif corona mencapai 40 ribu sampai 50 ribu kasus per hari.
Jika kasus melebihi jumlah tersebut, pemerintah bakal meminta bantuan dari negara lain. Beberapa negara yang telah dihubungi antara lain Singapura dan Tiongkok. “Kalau lebih dari 40 sampai 50 ribu, kami buat skenario untuk meminta tolong dan (negara lain) sudah mulai di-approach,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/7).
Hingga Rabu (7/7), lonjakan kasus Covid-19 harian sudah mendekati angka 35 ribu. Luhut mengatakan saat ini pasokan obat, oksigen, hingga rumah sakit masih cukup.
Dia telah menghitung skenario pasokan oksigen RI masih bisa mencapai 50 ribu tabung. Begitu pula tambahan tempat tidur di rumah sakit untuk menampung pasien Covid-19. “TNI dan Polri juga telah menggelar rumah sakit darurat di Jakarta dan Surabaya,” katanya.
Indonesia saat ini berada diposisi keenam dunia dengan jumlah kasus aktif terbanyak, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan