Covid-19 Memuncak, Menkes Kebut Vaksinasi Disabilitas di Jawa-Bali

ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Sejumlah warga mengikuti vaksinasi massal di Sport Center Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (9/6/2021). Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan mempercepat vaksinasi kepada penyandang disabilitas.
9/7/2021, 11.55 WIB

Pemerintah terus mendorong pemberian vaksin kepada masyarakat di tengah memuncaknya penularan virus corona. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan percepatan vaksinasi Covid-19 kepada 225 ribu disabilitas di Jawa dan Bali.

Saat ini, jumlah disabilitas yang telah menerima vaksinasi mencapai 20 ribu orang. Vaksinasi dilakukan di sejumlah titik seperti Sentra Vaksinasi Serviam hingga Rumah Sakit Jiwa Bogor.

"Kami ingin sesegera mungkin bisa vaksinasi disabilitas ke 225 ribu sasaran di Jawa-Bali karena ini daerah merah, kenaikan kasusnya tinggi sekali," kata Budi dalam acara Pencanangan Vaksinasi Covid-19 bagi Disabilitas secara virtual, Jumat (9/7).

Adapun, kelompok disabilitas telah dimasukan sebagai kelompok prioritas yang menerima vaksin bersama dengan petugas publik. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan No. HK.02.01/MENKES/598/2021.

"Dengan demikian mereka bisa mendapat prioritas vaksinasi lebih dulu sebelum masyarakat umum," katanya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah terus mendorong vaksinasi Covid-19 terutama saat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang dimulai Sabtu (3/7). Budi sebelumnya mengatakan separuh stok vaksin akan didistribusikan ke wilayah pembatasan di Jawa dan Bali.

Pemerintah juga menargetkan 70% warga yang berada di zona merah sudah mendapatkan vaksinasi pada Agustus. "50% dari jatah vaksin akan diarahkan ke sana (PPKM darurat) dan akan kami percepat vaksinasinya," kata Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis (7/1).

Sementara, Presiden Joko Widodo mengingatkan pemerintah daerah untuk mengejar target vaksinasi. Apalagi pemerintah mengejar target memberikan vaksin kepada 1 juta penduduk per hari pada Juli dan 2 juta penduduk per hari pada Agustus.

"Jadi semua kabupaten harus berikan dukungan dengan jumlah vaksinasi sebanyak-banyaknya," kata Jokowi.

Untuk mendukung target tersebut, Indonesia pun akan menerima kedatangan sejumlah vaksin, salah satunya Pfizer. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, total vaksin Pfizer yang akan diterima Indonesia mencapai 50 juta dosis dan akan datang bertahap setiap bulannya. Pada tahap pertama, vaksin akan datang sebanyak 3 juta dosis pada Agustus dan 5,5 juta dosis akan datang pada September.

Setelah itu, vaksin Pfizer akan datang pada Oktober sebanyak 13.833.333 dosis. Kemudian, vaksin akan tiba pada November dan Desember dengan jumlah masing-masing 13.833.333 dosis dan 13.833.334 dosis.

Selain Pfizer, Indonesia juga akan menerima vaksin jenis lainnya pada Agustus, yaitu Sinovac, Astrazeneca, Sinopharm, dan Cansino. Seluruh vaksin tersebut akan datang secara bertahap setiap bulannya.

Reporter: Rizky Alika