Luhut: PPKM Darurat Belum Capai Target, Mobilitas Baru Turun 15%

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Antrean penumpang KRL CommuterLine di bahu jalan saat pemeriksaan kelengkapan Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) di depan Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, Senin, (12/7/2021). Luhut mengatakan selama 3-10 Juli, penurunan mobilitas saat PPKM darurat mencapai 15%.
12/7/2021, 16.52 WIB

Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali ternyata belum sepenuhnya sesuai dengan target pemerintah menurunkan mobilitas masyarakat. Padahal, pembatasan diperlukan guna mencegah penularan Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan selama 3 sampai 10 Juli, pembatasan ini baru bisa menurunkan rata-rata 10 sampai 15 persen pergerakan warga. Sedangkan targetnya, mobilitas masyarakat bisa turun 20 persen atau lebih.

“Kami harap dalam sepekan ke depan, mobilitas bisa turun,” kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (12/7).

Bukan tanpa sebab, lonjakan kasus Covid-19 masih berada di atas 30 ribu kasus per hari. Luhut berharap jika masyarakat bisa disiplin, maka kenaikan kasus positif bisa ditekan pekan depan.

“Jika disiplin protokol kesehatan, selain itu juga vaksin akan terus jalan,” ujarnya.

Luhut mengatakan penambahan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 terus dijalankan pemerintah. Selain itu ia juga telah memerintahkan rumah sakit milik Tentara Nasional Indonesia dan Polri memperluas layanan pasien hingga lapangan terbuka.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan