Survei: Kepuasan Atas Kinerja Jokowi Tangani Covid-19 Terus Menurun

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/aww.
Presiden Joko Widodo bersiap meninjau penyerahan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kantor Pos Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). Hasil survei LSI pada Mnggu (18/7) menunjukkan kepuasan responden terhadap langkah Jokowi tangani Covid-19 terus menurun.
18/7/2021, 20.49 WIB

Kepuasan masyarakat terhadap langkah Presiden Joko Widodo menangani Covid-19 menunjukkan tren penurunan pada Juni 2021. Hal tersebut terlihat dari survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia pada periode 20 sampai 25 Juni lalu.

Survei bertajuk Sikap Publik Terhadap Vaksin dan Program Vaksin Pemerintah itu dilakukan kepada 1.200 responden dengan tingkat toleransi kesalahan 2,88% dan tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi secara proporsional.

Dari survei tersebut, ada 59,6% responden yang menyatakan puas atas kinerja Jokowi dalam menangani Covid-19. Sedangkan 37,2% menyatakan tak puas dan 2,2% tak tahu atau tak menjawab.

Namun angka kepuasan tersebut menurun dari 68,9% pada Desember 2020 dan 66,4% November 2020. “Ada tren penurunan enam bulan jelang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam pemaparan hasil survei, Minggu (18/7).

Mereka dengan angka kepuasan rendah memiliki kategori pekerja kerah putih, pendapatan menengah, responden perkotaan serta berada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi.

Tren yang sama juga terlihat pada angka kepercayaan terhadap kemampuan Presiden menangani Covid-19. Dari hasil survei LSI, responden yang masih percaya cara Jokowi menghadapi pandemi hanya 43% pada Juni 2021.

Angka ini turun dari 56,5% pada Februari 2021, 60% pada November 2020, dan 60,6% di bulan September 2020. Adapun mereka yang menyatakan biasa saja terus menanjak hingga 32% pada bulan Juni 2021.

Djayadi mengatakan penanganan Covid-19 dengan tepat merupakan kunci untuk meningkatkan lagi kepercayaan masyarakat. “Karena ini pertama kalinya berada di bawah angka 50%,” katanya.

Adapun, survei menunjukkan bahwa 56,5% responden memiliki persepsi keadaan ekonomi sedang buruk saat ini. Sedangkan 69% mengaku pendapatan rumah tangganya turun dibandingkan sebelum pandemi.

Sedangkan Jokowi telah memerintahkan Menteri Kesehatan  Budi Gunadi Sadikin menggenjot vaksinasi Covid-19 di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten. Ini karena rasio pemberian vaksin di tiga wilayah tersebut masih rendah.

 Jokowi menyampaikan rasio vaksinasi di Jawa Barat baru mencapai 12 persen, sedangkan rasio serupa di Jawa Tengah dan Banten hanya 14 persen. Padahal pemberian vaksin diperlukan demi mencapai kekebalan kelompok dari Covid-19.

Angka ini terpaut jauh dari DKI Jakarta sebesar 72 persen dan Bali yang telah mencapai 81 persen. Oleh sebab itu Presiden meminta penyuntikan vaksin di tiga wilayah lain segera dipacu.

“Sehingga Jawa bisa masuk herd immunity (kekebalan kelompok) pada Agustus akhir atau paling lambat pertengahan September,” kata Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Minggu (18/7).