Kematian Covid-19 Tembus 1.500 Kasus, Paling Banyak dari Jawa Tengah

ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/aww.
Petugas melakukan penyemprotan disinfektan di Masjid Taqwa Muhammadiyah, Medan Denai, Medan, Sumatera Utara, Jumat (23/7/2021).
Penulis: Maesaroh
23/7/2021, 17.55 WIB

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 melaporkan angka kematian akibat Covid-19 mencapai 1.566 kasus atau rekor tertinggi sejak pandemi melanda Indonesia. Angka kematian terus mencatatkan rekor baru selama tiga hari berurut-turut.

Angka kematian pada hari ini bahkan melonjak lebih dari tiga kali lipat dibandingkan yang dilaporkan pada 30 Juni lalu yang tercatat 463 orang.

Provinsi Jawa tengah menyumbang kasus kematian terbanyak dengan jumlah 446 di hari Jumat (23/7) sehingga total angka kematian di provinsi tersebut mencapai 16.212. Provinsi Jawa Tengah juga mencatatkan kasus kematian di atas 400 selama tiga hari berturut-turut.

Kasus kematian terbanyak kedua datang dari Provinsi Jawa Timur dengan jumlah 349. Secara keseluruhan, angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Timur mencapai 17.484 atau yang terbanyak dari seluruh provinsi di Indonesia.

Satgas Covid-19 juga melaporkan adanya tambahan kasus baru sebanyak 49.071 di hari Jumat (23/7). Dengan demikian, jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 3.082.410 .

Jawa Barat masih menjadi provinsi dengan tambahan kasus harian terbanyak yakni 8.925 sehingga total kasus di provinsi tersebut menjadi 556.180. DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus terbanyak kedua dengan angka 8.033. Ibu kota Indonesia itu sudah melaporkan angka positif sebanyak 778.520 kasus sejak pandemi.

Tambahan kasus harian di Jawa Timur juga masih tinggi dengan kasus mencapai 6.912 sehingga secara keseluruhan provinsi tersebut sudah melaporkan 266.641 kasus.

Sedangkan, kasus sembuh yang dilaporkan pada hari ini sebanyak 38.988. Satgas Covid-19 mencatat angka kesembuhan sejak pandemi mencapai 2.431.911.

Angka kasus positif baru didapatkan dari pemeriksaan terhadap 202.385 orang. Adapun rasio positif terbesar didapatkan dari PCR dan tes cepat molekuler yakni 46,08%. Kemenkes juga melaporkan jumlah kasus aktif hari ini mencapai 569.901 orang. Sedangkan angka suspek yang tercatat hingga hari ini telah mencapai 267.866 orang.

Angka positivity rate pada hari ini lebih tinggi dibandingkan yang dicatat pada Kamis (22/7) yang hanya 41,39%.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah dalam waktu dekat akan meningkatkan testing dan tracing terutama di kawasan padat penduduk untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sekaligus menekan angka positivity rate.

Wilayah yang akan dilakukan percepatan tracing di antaranya Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Solo Raya, Semarang, dan Malang Raya. Bila hasil tes menunjukkan positif Covid-19 maka pasien bersangkutan akan dibawa ke tempat karantina.

"Langsung dibawa ke karantina untuk perawatan, mendapatkan obat dan dipantau dokter, sehingga tingkat memburuk pasien Covid-19 menjadi lebih kecil," kata Luhut pada konferensi pers virtual, Rabu (21/7).

Kementerian Kesehatan mengakui mengenai tren penurunan jumlah pengetesan Covid-19. "Capaian testing dan tracing di daerah PPKM level 4 masih rendah, terutama tiga hari terakhir terus mengalami penurunan," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia, Rabu (21/7).

Jumlah orang yang diperiksa terkait Covid-19 sebenarnya meningkat pesat pada Kamis (22/7) yakni 228.702 orang per hari atau yang tertinggi sejak pandemi. Namun, jumlah tersebut kembali menurun pada hari ini.

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan