Pasokan Oksigen di Kaltim Menipis, Pemerintah Minta Bantuan Pengusaha

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
Petugas menyiapkan tabung oksigen untuk diisi di Cibinong Gas Oxygen Filling Station, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/7/2021). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan produsen oksigen telah mengalokasikan 100 persen produknya untuk kebutuhan medis. Hal ini sesuai dengan instruksi Kementerian Perindustrian nomor 1 tahun 2021 yang mewajibkan setiap industri manufaktur membantu penanganan COVID-19 di sektor kesehatan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.
27/7/2021, 09.17 WIB

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut pasokan oksigen medis selama pandemi Covid-19, terlebih selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM ), di Kalimantan, terutama di Provinsi Kalimantan Timur sudah sangat menipis.

Ia mengatakan bahwa, kebutuhan oksigen medis di seluruh propinsi di Kalimantan mencapai 65 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 ton masih belum dapat terpenuhi. Minimnya pasokan salah satunya dikarenakan Kalimantan hanya memiliki tiga produsen oksigen.

"Karena itu dari pihak produsen juga sudah berusaha mendatangkan oksigen dari luar daerah. Terutama dari pulau Sulawesi, yaitu di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara," ujar Muhadjir dalam keterangan resminya, Senin (26/7).

Selain pasokan oksiken, Muhadjir menjelaskan ketersediaan tabung oksigen di Kalimantan Timur juga menjadi permasalahan serius. Ia menyebut, ketersediaan tabung oksigen di Kalimantan Timur sudah semakin menipis.

"Sekarang yang mendesak adalah kebutuhan tabung oksigen, terutama yang 6 meter kubik karena itu sangat dibutuhkan masyarakat dan rumah sakit yang tangki oksigen liquidnya sangat berkurang," ucapnya.

Muhadjir mengimbau perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kalimantan Timur dan sekitarnya agar dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen sebagai program Corporate Social Responsibility (CSR). Dia menerangkan, perusahaan-perusahaan dapat meminjamkan tabung-tabung oksigen yang tidak dimanfaatkan kepada pabrik-pabrik dan filling station oksigen yang ada di Kalimantan Timur. 

"Saya sangat mengapresiasi ada beberapa perusahaan yang juga sudah meminjamkan tabungnya. Ada PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Methanol. Saya mohon semuanya ikut berpartisipasi pinjamkam saja tabung karena ini betul-betul sangat dibutuhkan," terangnya.

Ia berharap perusahaan-perusahaan besar memberikan sumbangan oksigen kepada rumah sakit dan masyarakat dari produsen luar wilayah Kalimantan Timur untuk menambah pasokan oksigen dan tidak membebani pasokan yang ada.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi