Tes Terendah Sejak Juni 2021, Kasus Covid-19 RI Meningkat 17.384 Orang

ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.
Petugas kesehatan melakukan tes usap PCR kepada pekerja di salah satu perusahaan di Jalan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/6/2021). Tes usap dilakukan kepada pekerja asal Madura tersebut untuk menelusuri penyebaran COVID-19 menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di Bangkalan, Madura.
16/8/2021, 17.04 WIB

Lonjakan kasus Covid-19 terus menyusut hingga 17.384 pada laporan hari Senin (16/8). Kenaikan ini merupakan yang terendah sejak 25 Juni lalu yakni 18.872 pasien positif. 

Meski demikian, jumlah orang yang menjalani tes saat ini juga semakin rendah. Kementerian Kesehatan melaporkan kenaikan kasus positif hari ini didapatkan dari 78.337 orang, terendah sejak 23 Juni yakni 74.391 orang.

Adapun rasio kasus positif hari ini mencapai 22,1% dan 42,1% jika mengacu NAAT (RT-PCR dan Tes Cepat Molekuler). Sedangkan positivity rate dengan tes antigen mencapai 12,8%.

 Kenaikan kasus tertinggi disumbang Jawa Tengah dengan 3.803 kasus, Jawa Barat yang melaporkan 2.095 kasus, dan Jawa Timur yakni 1.559 kasus. Adapun Bali menyumbang 888 kasus dan berada di posisi empat.

Jawa Tengah juga menyumbang tambahan angka kematian tertinggi yakni 368 orang, di bawahnya adalah Jatim dengan 236 pasien dilaporkan meninggal hari ini. Secara total, angka kematian hari ini bertambah 1.245 orang, meningkat dari 1.222 pada hari Minggu (15/8).  

Sedangkan jumlah pasien yang sembuh bertambah 29.925 orang hari ini. Terbanyak disumbang Jateng dengan 4.115 kasus, Jabar sebanyak 4.157, dan Jatim 3.784 orang. 

Secara total, 3,8 juta orang di Indonesia telah terinfeksi corona, dari angka tersebut sebanyak 3,3 juta orang telah pulih.  Namun penyakit ini juga telah merenggut nyawa 118.833 orang.  

Adapun pada hari ini jumlah kasus aktif Covid-19 menurun 13.784 jadi 371.021 orang. Sedangkan 306.164 orang dinyatakan sebagai suspek corona.

Pemerintah hari ini juga akan mengumumkan status perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 sampai 4. Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan PPKM kemungkinan masih akan diperpanjang. Apalagi beberapa wilayah seperti DKI Jakarta belum mencapai indikator Level 3.

"Meskipun sudah membaik (angka penularan Covid-19), tingkat reproduksinya sudah di angka 1. tapi menurut saya tetap Level 4 minimal seminggu sampai lebih baik," kata Iwan kepada Katadata.co.id, Senin (16/8).