Kemenkes Alokasikan Vaksin Pfizer ke Ibu Hamil dan 18 Tahun ke Atas

ANTARA FOTO/REUTERS/Matthew Childs/WSJ/cf
Matthew Childs Logo Pfizer terlihat di lokasi pemasok global di Havant, Britain, Senin (1/2/2021).
19/8/2021, 18.07 WIB

Indonesia menerima kedatangan vaksin Covid-19 merek Pfizer pada Kamis (19/8). Vaksin asal Amerika Serikat tersebut rencananya akan dialokasikan bagi ibu hamil dan penduduk berusia di atas 18 tahun.

Hal tersebut dikonfirmasikan oleh Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada Kamis (19/8). Sedangkan dari jadwal Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, keterangan atas kedatangan vaksin Pfizer dan AstraZeneca malam ini akan disampaikan Menteri Luar Negeri Retno P. MArsudi dan Menteri Kesehatan Budi Gunadii Sadikin.

"(ibu hamil) dan masyarakat 18 tahun ke atas," kata Nadia kepada Katadata.co.id, Kamis (19/8).

Untuk kedatangan awal, akan ada 1.560.780 dosis vaksin buatan Amerika Serikat itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Selain itu, Indonesia juga akan menerima 1.017.500 dosis vaksin AstraZeneca mulai hari ini hingga Jumat (20/8).

Rinciannya, 450 ribu dosis merupakan donasi Belanda tiba hari ini. Sedangkan 467.500 merupakan vaksin yang dibeli langsung oleh pemerintah akan tiba besok.

Pemerintah memang mulai menerima 50 juta dosis Vaksin Pfizer Agustus 2021. Pengiriman akan dilakukan secara bertahap dan digunakan dalam program vaksinasi nasional demi mencegah penyebaran Covid-19.

Namun pengiriman vaksin dari AS ke Indonesia tidak dilakukan sekaligus sebanyak 50 juta, melainkan secara bertahap sesuai jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. "Semoga tetap sesuai jadwal karena datangnya tidak sekaligus 50 juta," kata Nadia 19 Juni lalu.

Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin Covid-19 merek Pfizer pada 15 Juli lalu. Dengan pemberian izin ini, maka total sudah ada lima vaksin yang mendapatkan lampu hijau yakni Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, efikasi vaksin Covid-19 tersebut mencapai 100% untuk kelompok usia 12 sampai 15 tahun. Sedangkan efikasi untuk usia 16 tahun ke atas mencapai 95,5%. Jika dibandingkan, efikasi vaksin Pfizer juga yang tertinggi dibandingkan empat vaksin yang beredar sebelumnya. Vaksin Sinovac memiliki efikasi 65,3%, AstraZeneca sebesar 62,1%, Sinopharm sebesar 78%, dan Moderna yakni 94,1%.

Penny mengatakan vaksin ini bisa digunakan pada usia 12 tahun dan dosis penggunaannya adalah 0,3 mililiter dalam rentang tiga minggu. Kajian terhadap vaksin Pfizer telah dilakukan oleh Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin serta Idonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

“Kejadian reaksi antara lain nyeri, kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, serta demam,” kata Penny.