Di beberapa daerah kawasan industri menjadi fokus pemerintah setempat. Hal tersebut juga berlaku di Batang, Jawa Tengah. Kawasan Industri Batang merupakan proyek perwujudan pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi virus corona.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyebut, kawasan tersebu memiliki luas sekitar 4300 hektare. Sebanyak 450 hektare telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan.
Melansir dari kompas.com, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara terpadu sudah membangun infrastruktur dasar dari lokasi ini. Beberapa fasilitas tersedia, seperti konektivitas, air baku, air minum, pengolahan sampah, sanitasi, penyediaan perumahan, dan pembangunan infstruktur lainnya.
Daftar Insfrastruktur di Kawasan Industri Batang
Pada kawasan industri di Batang, Jawa Tengah, ada beberapa infrastruktur yang dibangun. Berikut ini daftarnya, melansir dari situs Kementerian PUPR:
- Simpang susun akses ke kawasan industri yang terhubung dengan Jalan tol Batang – Semarang. Akses Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang ini memiliki panjang 3,1 kilometer dengan rencana anggaran Rp 450 miliar.
- Jalan kawasan 1A dengan panjang 5 kilometer dan Jembatan Kali Mata Air 120 meter dengan anggaran Rp 185 miliar.
- Jalan kawasan 1B dengan panjang 3,6 kilometer dan Jembatan Kali Kembar 80 meter dengan anggaran Rp 163 miliar.
- Bendungan Sungai Urang dengan luas 29,32 meter persegi dan Bendungan Kedung Langgar 142 hektare. Melalui bendungan ini maka kebutuhan air baku bisa terpenuhi. Lalu, ada pula penganganan untuk drainase di mata air dengan panjang 400 meter, brontok 770 meter, pelabuhan 861 meter, dan pesanggrahan 100 meter.
- Tempat pengelolaan sampah terpadu kapasitas 35 ton per hari.
- Sistem penyediaan air minum dengan kapasitas 285 lima per detik.
- Instalasi pengolahan air limbah dengan kapasitas 18 ribu meter persegi per hari.
- Tower tumah susun untuk pekerja di sekitar Kawasan Industri Batang sebanyak 10 tower dengan tinggi lima lantai, luas 5.735 meter persegi, dan kapasitas 257 orang.
Manfaat Kawasan Industri Batang
Kawasan industri ini harapannya dapat memberikan keuntungan untuk semua pihak. Melansir dari laman batang.ayoindonesia.com, Bupati Batang Wihaji mengatakan, ada dua macam manfaatnya:
- Bagi masyarakat, kawasan ini bisa menyerap tenaga kerja dan berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
- Bagi pemerintah kabupaten, kawasan industri ini dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Hasil pendapatan tersebut bisa digunakan kembali untuk kepentingan masyarakat.
Kawasan Industri di Jawa Tengah
Setelah Kawasan Industri Batang dibangun, Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi kawasan industri nasional. Kawasan ini didukung infrastruktur yang dibangun secara masif, mulai dari jalan tol, pelabuhan, dan berbagai infrastruktur lainnya.
Faktor lain yang juga menjadi potensi dari perkembangan kawasan industri di Jawa Tengah, yakni upah minimum provinsi atau UMP di Jawa Tengah masih kompetitif dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur.
Melansir dari laman cjip.jatengprov.go.id, ada beberapa kawasan industri yang saat ini ada di daerah Jawa Tengah. Beberapa kawasan industri tersebut antara lain:
- Kawasan Industri Wijayakusuma
- Kawasan Industri Kendal
- Kawasan Industri Candi
- Kawasan Industri Terboyo
- Kawasan Industri Wonogiri
- Taman Industri Jateng Land
- BSB Industrial Park
- Zona Pemrosesan Eksport Tanjung Emas
- LIK Bugangan Baru Semarang
Respon UMKM terhadap Kawasan Industri Batang
Bukan hanya pemerintah yang bersemangat, pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga menyambut baik kehadiran kawasan industri ini. Sektor ini berperan penting untuk mendorong perekonomian negara. Eksistensi UMKM sudah terbukti sejak lama terus menggerakkan perekonomian, bahkan saat menghadapi krisis.
Demikian ulasan singkat tentang kawasan industri Batang dan beberapa hal yang berhubungan dengan kawasan industri tersebut. Harapannya, kawasan ini bisa memajukan perekonomian dan mendukung kemajuan masyarakat sekitar. Terutama untuk menyerap tenaga kerja dan mendukung kemajuan UMKM di Jawa Tengah.