BNPT Waspadai Adanya Pihak yang Manfaatkan Isu Taliban di Indonesia
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meminta masyarakat mawas dalam merespons isu Taliban di Afghanistan. Ini lantaran dari pemantauan mereka, ada pihak-pihak yang berusaha menggalang simpatisan dari konflik ini.
Kepala BNPT Komisaris Jenderal Pol Boy Rafli Amar mengatakan persoalan yang terjadi di Afghanistan dalam persoalan dalam negeri negara tersebut. Dia juga mengingatkan agar pergerakan yang terjadi di sana tak boleh terjadi di Indonesia.
"Kita harus berhati-hati dalam menyikapi perkembangan di Afghanistan yang dilanda konflik berkepanjangan. Jangan sampai masyarakat salah bersimpati," kata Boy seperti dikutip dari Antara, Jumat (20/8).
Meski tak berafiliasi dengan jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun Boy melihat Taliban dalam pergerakannya terjebak dalam perbuatan kekerasan. Hal ini yang menurutnya tak sesuai dengan Indonesia.
"Jangan dijadikan role model bagi anak muda karena bertentangan dengan falsafah dan ideologi kita, Pancasila," ujarnya.
Pernyataan mengenai Taliban ini disampaikan Boy usai bertemu dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming di Balai Kota Surakarta, Kamis (19/8). Pertemuannya ini dalam rangka sinergi antar instansi untuk pencegahan radikalisme dan terorisme.
Pembahasan lainnya adalah dukungan vaksin bagi narapidana terorisme. Boy berharap warga binaan dapat menangkal isu hoaks di tengah pandemi dan bukan menghambat program percepatan vaksinasi Covid-19.
"Kami bersinergi khususnya dengan Pemkot Solo dan daerah Solo Raya karena cukup banyak warga binaan yang perlu disinergikan dengan program yang ada di pemda," kata Boy.
Sedangkan Gibran menyambut baik kerja sama dengan BNPT terutama dalam percepatan vaksinasi. Ia mengatakan siap memberikan vaksin kepada warga binaan dan mantan narapidana kasus terorisme.
"Kami juga siap bersinergi untuk pencegahan radikalisme dan terorisme," ujarnya.