Tambah 20.004 Kasus Hari Ini, Hampir 4 Juta Orang RI Positif Covid-19

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Petugas medis (kiri) melakukan tes usap antigen kepada calon penumpang KRL (Kereta Rel Listrik) di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/6/2021). PT KAI Commuter melakukan tes acak kepada penumpang KRL dari tanggal 21-27 Juni 2021 guna mencegah penyebaran wabah COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
20/8/2021, 16.56 WIB

Pemerintah melaporkan kasus baru Covid-19 sebanyak 20.004 kasus pada Jumat (20/8).  Dengan tambahan ini, maka total sebanyak 3.950.304 orang telah terinfeksi penyakit ini.

Sedangkan kenaikan kasus ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 113.847 orang. Ini berarti rasio positif (positivity rate) Covid-19 hari ini mencapai 17,5%. Sedangkan rasio positif yang didapatkan lewat NAAT (PCR dan Tes Cepat Molekuler) mencapai 35,6%.

Kenaikan kasus terbanyak terjadi di Jawa Barat yakni 2.742 kasus. Sedangkan Jawa Timur berada di posisi kedua dengan 2.508 pasien positif hari ini.

Meski demikian,  mayoritas provinsi di Indonesia mengalami penurunan tren lonjakan kasus corona dibandingkan Kamis (19/8). Sedangkan kenaikan tren kasus hari ini di antaranya berada di  Sulawesi Utara yakni 37,5% menjadi 231 kasus, Sumatera Barat 33, 7% menjadi 389 kasus,  serta Jakarta dengan kenaikan 32,6% jadi 969 orang.

Adapun angka kematian pasien  Covid-19 juga bertambah 1.348 pada hari ini. Jawa Tengah menyumbang kematian terbanyak yakni 363 orang, berikutnya Jawa Barat dengan 268 pasien meninggal.

Adapun jumlah pasien sembuh yang dilaporkan hari ini mencapai 26.122 orang. Jawa Timur menyumbang kenaikan pasien pulih paling banyak yakni 3.347 orang.

Secara total, hampir 3,5 juta orang telah pulih dari Covid-19. Namun penyakit ini juga telah merenggut nyawa 123.891 orang.  

Pemerintah juga melaporkan pada hari ini jumlah kasus aktif Covid-19 menurun jadi 327.286 orang. Sedangkan 269.480 orang dinyatakan sebagai suspek corona.

Sedangkan Presiden Joko Widodo meminta daerah waspada kemunculan varian baru Covid-19. Ia tak ingin kondisi seperti penularan Delta saat ini kembali terulang.

Bukan tanpa sebab, jika lonjakan kasus Juni-Juli lalu tak dihentikan, kasus corona bisa melonjak hingga 160 ribu per hari pada September mendatang. Hal ini yang membuat Jokowi akhirnya mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 3 Juli lalu dan berlanjut PPKM Level 1-4 saat ini.

"Tim di kanan dan kiri saya sampai bilang kalau tidak bisa dihentikan, Agustus kasusnya bisa mencapai 80 ribu, September 160 ribu. Bisa di atas India," kata Jokowi saat pengarahan kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Timur, Kamis (19/8).