Beredar Kabar Jokowi Akan Reshuffle Kabinet, Siapa yang Tergeser?

ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto/wpa/hp.
Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin upacara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara Jakarta, Rabu (23/12/2020).
25/8/2021, 18.06 WIB

Presiden Joko Widodo mengumpulkan para petinggi partai politik koalisi pemerintah pada Rabu (25/8) sore.  Hajatan itu berlangsung di tengah kembali berhembusnya kabar kocok ulang alias reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, Jokowi beberapa kali membahas rencana kocok ulang kabinet dengan pimpinan partai koalisi. Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dikabarkan telah memberikan beberapa pertimbangan kepada Presiden.

Kabar yang beredar, kocok ulang akan menyasar sektor pertahanan dan keamanan. Hal ini dipicu dengan masa  pensiun Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto pada November mendatang.

Namun Hadi dikabarkan akan diganti pada Agustus atau September untuk memberi jalan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI. Mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu disebut-sebut bakal menjadi Kepala Staf Presiden menggantikan Moeldoko.

Keluarnya Moeldoko dari Kabinet diambil Jokowi untuk menghindari kesan dukungan politik dalam konflik di Partai Demokrat. Apalagi mantan Panglima TNI itu berpeluang merebut pimpinan partai berlambang Mercy lewat Pengadilan Tata Usaha Negara.

Skenario lainnya,  Jokowi akan menempatkan Andika Prakasa sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sedangkan Budi Gunawan akan diplot menduduki kursi salah satu menteri koordinator. "Reshuffle kabinet juga akan menyasar kursi menteri lain pada akhir Agustus ini. Kalau tidak, mundur ke Oktober," kata seorang sumber Katadata.co.id.

Namun, kabar akan adanya kocok ulang ini dibantah oleh pihak Istana Kepresidenan. Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono mengatakan Jokowi belum dijadwalkan melantik pejabat baru. "Belum ada," katanya pada Selasa (24/8).

Begitu pula anggota partai politik pengusung pemerintah juga tidak mengetahui kabar rencana ini. Baik politisi Partai Kebangkitan Bangsa Faisol Riza maupun politikus senior Partai Persatuan Pembangunan mengaku tak tahu isu reshuffle kabinet. "Saya belum tahu," kata Arsul kepada Katadata.co.id.

Selama sepekan belakangan, Jokowi memang menggelar agenda bersama dua ketua umum partai pemerintah. Pertemuan Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri tejadi pada Rabu (18/8) pekan lalu bersamaan dengan purna pasukan Paskibraka. Sedangkan Megawati di hari yang sama juga menegaskan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo dari segala macam hinaan yang diterima saat memimpin.

Bahkan sembari berurai air mata, Mega meminta orang-orang tersebut langsung datang ke hadapan Jokowi ketimbang berkata kasar. "Masih ada yang katakan Jokowi kodok. Orang itu benar-benar enggak punya moral..Pengecut," kata Mega dalam peresmian dimulainya penataan Kawasan Pura Besakih, Rabu (18/8).

Selang enam hari kemudian, Jokowi terbang ke Kalimantan Timur bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Mereka meninjau vaksinasi serta lokasi ibu kota baru RI.

Bahkan Prabowo sempat melontarkan secara langsung dukungannya terhadap langkah mantan Wali Kota Solo itu memindahkan ibu kota. Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan perpindahan ibu kota ini merupakan keputusan strategis dan perlu keberanian.

"Saya sarankan kepada Presiden bahwa ini harus diteruskan Pak," kata Prabowo kepada Jokowi saat bersama-sama meninjau sodetan ibu kota negara, Kalimantan Timur, Selasa (24/8).

Reporter: Rizky Alika