Jokowi Resmikan Bendungan Kuningan, Petani Bisa Tambah Produksi 3 Kali

Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur pada Minggu (14/2). Jokowi pada Selasa (31/8) meresmikan bendungan Kuningan di Jawa Barat.
31/8/2021, 16.45 WIB

Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bendungan Kuningan, Jawa Barat pada Selasa (31/8). Jokowi pun berharap, infrastruktur itu bisa meningkatkan produksi tanaman pangan para petani dari sekali setahun menjadi dua atau tiga kali satu tahun.

Dengan bertambahnya frekuensi tanam, maka diharapkan kesejahteraan para petani bisa meningkat. Bendungan Kuningan dapat menampung air dengan kapasitas mencapai 25,9 juta meter kubik. 

"Ini untuk menyediakan air pertanian irigasi bagi 3 ribu hektare sawah masyarakat di Kabupaten Kuningan, Cirebon, dan Brebes," ujar Jokowi dalam siaran virtual peresmian Bendungan Kuningan di Kuningan, Selasa (31/8).

Adapun, bendungan tersebut sudah dibangun selama 7 tahun dengan biaya mencapai Rp 513 miliar. Selain itu, bendungan juga bermanfaat untuk ketahanan air, mengendalikan banjir, menyediakan air baku 0,30 meter kubik per detik, serta menghasilkan listrik 0,5 Megawatt.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta bendungan untuk disambungkan dengan penataan jaringan irigasi saluran primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Hal ini penting agar kehadiran bendungan bermanfaat untuk menyediakan air irigasi bagi para petani.

Mantan Wali Kota Solo itu berharap, bendungan tersebut bisa memberikan nilai tambah bagi daerah. "Bukan saja menigkatkan produktivitas pertanian, tapi juga memudahkan penyediaan air bersih yang bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan 419 unit rumah khusus bagi masyarakat terdampak relokasi. Masyarakat tersebut sebelumnya bermukim di area genangan pembangunan Bendungan Kuningan di Jawa Barat.

“Rumah khusus dibangun untuk memenuhi kebutuhan khusus, seperti pemukiman kembali korban bencana/pengungsi, guru, tenaga medis dan petugas di daerah perbatasan dan pulau terpencil, termasuk pemukiman kembali masyarakat terdampak program pemerintah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Reporter: Rizky Alika