Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Perhubungan Udara berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar di Papua. Salah satunya adalah membangun 37 rute 'jembatan udara' di wilayah tersebut pada 2022.
"(Kami akan) Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar dengan major project yang ditugaskan kepada Ditjen Perhubungan Udara melalui program 'jembatan udara' 37 rute di Papua," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (1/9).
Novie menjelaskan proyek prioritas tersebut merupakan bagian dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022 dalam rangka pemulihan ekonomi dan reformasi struktural yakni angkutan udara kargo dari dan ke bandara di wilayah Papua.
Dengan pembangunan 'jembatan undara' tersebut maka bandara-bandara di Papua diharapkan bisa saling mendukung dalam distribusi kebutuhan dasar lewat transportasi kargo udara. Proyek ini diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan harga bahan pokok terutama di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan diharapkan dapat teratasi.
Sebagai catatan, Ditjen Perhubungan Udara pada 2022 mendapatkan pagu anggaran sebesar Rp 7,03 triliun. Pagu tersebut di antaranya akan digunakan untuk belanja barang operasional Rp 751 miliar serta belanja non operasional barang dan modal Rp 2,27 triliun.
Dengan wilayah yang sangat luas dan banyak berbentuk pegunungan, distribusi logistik di wilayah Papua memang kerap menjadi persoalan. Hal tersebut melambungkan harga kebutuhan bahan pokok di wilayah tersebut mengingat dibutuhkan lebih banyak biaya dan waktu untuk mengantar bahan pangan.
"Selain dianggarkan untuk belanja rutin, kami juga arahkan untuk pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur konektivitas yang telah ditetapkan,” kata dia.
Pekan lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp 21,6 triliun dalam pagu anggaran tahun 2022 untuk membangun infrastruktur konektivitas di Tanah Air. Infrastruktur yang akan dibangun di antaranya bandara, terminal, hingga pelabuhan.
Pembangunan infrastruktur konektivitas tersebut merupakan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022. Secara rinci, infrastruktur yang akan dibangun antara lain pembangunan enam bandara baru, tiga pelabuhan baru, tiga terminal baru penumpang tipe A, dan empat terminal barang internasional.
"Kami melanjutkan pengembangan infrastruktur konektivitas yang produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi wilayah, serta memprioritaskan kegiatan infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat," katanya saat menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, Kamis (26/8).
Dalam Nota Keuangan dan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 disebutkan pemerintah mengajukan anggaran infrastruktur 2022 sebesar Rp 384,8 triliun atau 14,2% dari total belanja pemerintah.