Dunia masih memerlukan vaksin Covid-19 dalam jumlah besar saat ini. Oleh sebab Indonesia menawarkan diri menjadi hub produksi untuk berkontribusi pada rantai pasokan serum kekebalan corona global.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat G-20 Health Ministers Meeting di Roma, Italia, Senin (6/9). Budi mengatakan pandemi memaksa dunia mengembangkan vaksin berbasis secara agresif.
"Untuk ini, transfer teknologi dan pengetahuan serta peningkatan kapasitas dalam penelitian dan pengembangan, terutama dari negara maju ke seluruh dunia harus dipercepat," kata Budi seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Rabu (8/9).
Hingga saat ini sebanyak 40% populasi dunia telah menerima satu dosis vaksin. Meski demikian 4 dari 5 diterima penduduk di negara penghasilan menengah atas dan tinggi.
Oleh sebab itu Budi menyampaikan dua langkah agar seluruh penduduk dunia mendapatkan vaksin. Selain melipatgandakan produksi, Indonesia mendorong akses vaksin lewat COVAX Facility.
Budi juga menggelar pertemuan dengan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreysesus pada 6 September. Dalam pertemuan tersebut, Tedros memuji komitmen RI untuk meningkatkan produksi vaksin Covid-19 lokal.
"Serta dukungan perjanjian internasional untuk mencegah pandemi di masa depan," kata Tedros dalam akun Twitternya.
Tawaran RI menjadi hub tak terlepas dari kapasitas produksi yang dimiliki produsen. Saat ini PT Bio Farma mampu memproduksi 267 juta dosis vaksin per tahun.
Tak hanya itu, Indonesia juga sedang mengembangkan enam varian vaksin Merah Putih. Alhasil, RI bisa menjadi pusat vaksin regional terutama setelah memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.
Di kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendukung pengembangan vaksin mRNA di Indonesia. Hal ini disampaikannnya saat berkunjung ke PT Etana Biotechnologies Indonesia di Pulo Gadung, Jakarta, Selasa (8/9).
PT Etana menggandeng Walvax Biotechnology asal Tiongkok untuk memproduksi vaksin Covid-19 berbasis mRNA. Walvax akan terlibat adalam riset, pegembangan, produksi, monoclonal antibodi, hingga produk darah.
"Kami juga mendukung uji klinis tahap 3 yang segera dilaksanakan PT Etana, izin darurat, serat jaminan pasat untuk vaksin dengan TKDN tinggi," kata Luhut, Selasa (7/9) dikutip dari Antara.