Tes Terendah Dalam Tiga Bulan, Kasus Covid-19 RI Bertambah 3.145 Orang

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.
Sejumlah pengendara motor melintas disamping spanduk harga tes usap antigen di Bekasi, Jawa Barat, Senin (6/9/2021). Pemerintah menurunkan batas tarif tertinggi tes usap antigen sebesar Rp99.000 untuk area Jawa-Bali dan untuk luar wilayah tersebut sebesar Rp109.000 guna mendorong peningkatan testing dalam menangani pandemi COVID-19.
16/9/2021, 19.16 WIB

Pemerintah melaporkan kasus positif Covid-19 RI bertambah sebanyak 3.145 orang pada Kamis (16/9). Tambahan pasien positif baru tersebut didapatkan dari pemeriksaan terhadap 54.766 orang.

Angka tes yang dilaporkan hari ini juga merupakan yang terendah sejak 16 Juni 2021 lalu yakni 42.072 orang. Selain itu, angka rasio positif (positivity rate) corona juga meningkat jadi 5,74%.

Provinsi Jawa Barat menyumbangkan kasus positif terbanyak hari ini yakni 346 orang. Berikutnya adalah Jawa Timur dengan 335 orang dan Jawa Tengah yang melaporkan 293 kasus positif baru.

Adapun angka kematian pasien corona hari ini mencapai 237 orang. Jawa Tengah menyumbang pasien meninggal terbanyak yakni 42 orang. Di bawahnya adalah Jawa Timur sebanyak 30 orang.

Sedangkan angka kesembuhan juga bertambah 14.633 orang hari ini. Papua menyumbang angka pulih terbesar yakni 5.583 orang.

Pemerintah juga melaporkan adanya penurunan kasus positif sebanyak 11.725 menjadi 73.238 orang. Sedangkan 354.479 orang dinyatakan sebagai suspek corona.

Sedangkan Presiden Joko Widodo langsung mendatangi vaksinasi Covid-19 dari pintu ke pintu di Aceh Besar, Kamis (16/9) demi mempercepat pemberian vaksin di Bumi Serambi Mekah. Vaksinasi diberikan kepada 30 ribu masyarakat serta 42 ribu santri dan pelajar secara door to door untuk memberi pelayanan kepada masyarakat secara langsung.

Upaya ini dilakukan lantaran suntikan vaksin merupakan salah satu kunci untuk menghambat penyebaran Covid-19. Selain itu Mantan Wali Kota Solo tersebut juga mengingatkan seluruh pihak harus belajar hidup berdampingan dengan corona.

"Karena memang Covid-19 ini tidak akan hilang secara total dari negara kita," ujar Kepala Negara.