Survei KIC - Change- KawalCovid: 12% Warga Tak Puas Jalani Vaksinasi

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Warga menggunakan kostum cosplay karakter anime jepang mengikuti antrean untuk menjalani vaskinasi Covid-19 di Jakarta Convention Hall A dan B, Jakarta, Sabtu, (31/7/2021). Kementerian Kesehatan mencatat per 31 Juli 2021 jumlah warga yang telah menerima vaksin COVID-19 untuk dosis pertama mencapai 47.226.514 dan dosis kedua mencapai 20.534.823 dari total sararan vaksinasi sebesar 208.265.720.
22/9/2021, 15.00 WIB

Katadata Insight Center (KIC), Kawal Covid-19, dan Change.org mengeluarkan hasil survei terbaru berjudul Pandangan Masyarakat tentang Vaksinasi Covid-19. Dari hasil penjaringan opini, masih ada 12,8% responden yang merasa tak puas dalam proses pemberian vaksin.

Survei dilakukan pada tanggal 6 sampai 22 Agustus 2021 kepada 8.299 responden. Sedangkan survei dilakukan secara online dengan metode convenient sampling.

Sebanyak 58,5% responden yang tak puas menyatakan tak puas karena tempat vaksinasi terlalu ramai dan antriannya panjang. Selain itu 45,5% beralasan penjagaan jarak tidak ketat saat mengantri.

 Lalu 36,9% responden menyatakan proses pelayanan vaksinasi tidak teratur. Selain itu 32,4% tak puas lantaran petugas yang ada kurang informatif.

Co-founder Kawal Covid-19.id Elina Ciptadi mengatakan angka ini adalah gambaran masalah vaksinasi yang perlu dibenahi pemerintah. Apalagi pemberian vaksin akan berjalan hingga beberapa bulan ke depan.

"Perlu menjadi catatan perbaikan agar warga yang antusias divaksinasi tidak putus asa karena berbagai kendala," kata Elina dalam keterangan tertulis, Rabu (22/9).

Sedangkan masyarakat yang melakukan vaksinasi di perusahaan tempat mereka bekerja, rumah sakit, dan sentra vaksinasi non pemerintah memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi. Mereka yang mengaku puas menjalani vaksinasi di tiga tempat tersebut mencapai 90% sampai 94%.

Sedangkan tingkat kepuasan responden yang menjalani vaksinasi di stasiun, terminal, dan bandara hanya 76,7%. Adapun masyarakat yang puas usai menerima vaksin di sentra pemerintah mencapai 83,9%.

Dari survei tersebut, sebanyak 62,1% responden menyatakan sudah menerima dua dosis vaksin. Sedangkan 35,4% baru menjalani satu suntikan vaksinasi Covid-19.

Namun dari penerima dosis pertama, ada 6,1% yang enggan atau tak yakin untuk menerima suntikan kedua. Sebanyak 56,8% beralasan ragu dengan efektivitas vaksin sehingga menolak dosis kedua.

Selain itu ada 23,7% yang beralasan efek samping vaksin terlalu berat. Sedangkan 12,2% menyatakan takut keramaian sehingga tak mau datang untuk menerima suntikan vaksin.

Temuan lainnya adalah adanya 2,5% atau 162 responden yang telah menerima vaksinasi dosis ketiga. Meski 90,4% atau mayoritas adalah tenaga kesehatan, namun ada 1,3% yang mengaku ditawari oleh pejabat setempat.

“Detil ini mengonfirmasikan bahwa praktik pemberian dosis ketiga ke warga non nakes terjadi di lapangan,” kata Head of Katadata Insight Center (KIC) Adek Media Roza.

Sedangkan campaigner Change.org Efraim Leonard mengatakan hasil survei ini bisa memetakan masalah yang dihadapi warga saat menjalani vaksinasi. "Ini penting agar masyarakat bisa bergerak dan bersuara untuk memperbaiki program vaksinasi," katanya.