Kementerian Kesehatan melaporkan adanya tambahan kasus Covid-19 sebanyak 2.720 kasus pada hari ini, Rabu (22/9), turun dibandingkan pada hari sebelumnya (3.263). Kendati secara nasional turun, sejumlah provinsi melaporkan adanya tambahan kasus secara signifikan. Peningkatan tertinggi salah satunya datang dari Provinsi DKI Jakarta.
DKI Jakarta hari ini melaporkan adanya tambahan kasus sebanyak 227 atau naik 114% dibandingkan kemarin. Ini adalah kali pertama ibu kota Indonesia itu melaporkan jumlah kasus di atas 200, sejak 18 September.
Peningkatan kasus di Jakarta ini tentu saja menjadi kabar buruk di tengah perbaikan data kasus Covid-19 di Indonesia.
Peningkatan ini juga bisa menjadi kekhawatiran mengingat sejumlah pelonggaran baru saja di berikan kepada Jakarta, seperti pembelajaran tatap muka, pembukaan bioskop, hingga diperbolehkannya anak usia di bawah 12 tahun masuk mal.
Selain Jakarta, provinsi lain yang mengalami lonjakan kasus adalah Gorontalo. Provinsi tersebut melaporkan adanya tambahan kasus sebanyak 28 kasus atau naik 833% dibandingkan hari sebelumnya.
Lonjakan juga terjadi di Bengkulu. Tambahan kasus Covid-19 di provinsi tersebut mencapai 4 kasus, naik 100% dibandingkan Selasa kemarin.
Namun, dilihat dari jumlah secara keseluruhan hari ini, tambahan kasus Covid-19 tertinggi pada Rabu (22/9) disumbang oleh Jawa Timur yaitu 295 kasus, disusul dengan DKI Jakarta (227 kasus), Jawa Barat (211), dan Jawa Tengah (190).
Sementara, wilayah dengan sumbangan kasus terendah ialah Maluku. Provinsi itu melaporkan o kasus pada Rabu (22/9), Maluku Utara 4 kasus, Sulawesi Tenggara 9 kasus, dan Papua Barat 13 kasus.
Dengan tambahan 2.720 kasus pada hari ini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia sejak pandemi menembus 4.198.678 kasus.
Sementara itu, tambahan kasus sembuh yang dilaporkan pada hari ini sebanyak 5.356 kasus. Dengan demikian total kasus sembuh nasional berjumlah 4.008.062 kasus.
Adapun, kasus kematian hari ini bertambah sebanyak 149 orang sehingga total kematian akibat Covid-19 mencapai 140.954 orang sejak Maret 2020.
Bali menjadi penyumbang terbesar angka kematian pada hari ini dengan jumlah 16 jiwa, disusul dengan Jawa Timur, Aceh, dan Jawa Tengah masing-masing 14 jiwa, serta Jawa Barat 13 jiwa.
Tambahan kasus sebanyak 2.720 orang dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap 185.396 orang. Adapun, rasio positif atau positivity rate harian pada Rabu (22/9) tercatat 1,47%. Rasio positif terendah tercatat pada Senin (20/9) kemarin yakni 1,28%.
Jika memperhitungkan tes NAAT (RT-PCR dan TCM) maka rasio positif harian menjadi 5,24%.
Meski mengalami tren penurunan, Presiden Joko Widodo tetap meminta para menteri di kabinetnya untuk tetap berhati-hati dan mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 di tanah air, meskipun angka penularan virus ini terus mengalami penurunan.
"Kami di kabinet juga sudah diminta mengantisipasi kemungkinan terjadi gelombang baru ke depan," kata Menteri Koordinator Bidang Martim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (20/9).
Menurutnya, kunci menahan gelombang baru adalah mengendalikan jumlah kasus pada masa strolling atau ketika kasus sedang rendah. Hal ini berdasarkan salah satu studi ilmiah yang berjudul “Multiwave pandemic dynamics explained: how to tame the next wave of infectious diseases".
Dalam studi tersebut, jumlah kasus disarankan ditahan pada 10 kasus per juta penduduk per hari. Untuk Indonesia, kasus ditahan sekitar 2.700 atau 3.000-an kasus. "Saya yakin kita bisa mengendalikan kasus pada angka tersebut dan kuncinya adalah 3T, 3M, serta penggunaan PeduliLindungi," kata Luhut.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan