Penyakit COVID-19 pertama kali muncul di Cina pada akhir 2019. Semakin hari persebaran penyakit ini semakin luas. Hingga akhrinya mendapat label sebagai pandemi atau wabah penyakit yang serempak muncul diberbagai tempat.
Indonesia menjadi negara yang ikut terdampak wabah ini. Sudah hampir dua tahun negara kita mengalami pandemi. Menurut data yang tercatat di covid19.go.id, per 21 September 2021 kasus aktif covid-19 di Indonesia sebanyak 52.447. Penyakit tersebut disebabkan oleh infeksi virus.
Sebenarnya covid-19 bukanlah penyakit pertama yang disebabkan oleh mikroorganisme tersebut. Jauh sebelumnya sudah ada penyakit flu burung yang juga disebabkan oleh virus.
Apa itu Virus?
Namun apa sebenarnya virus itu? Virus adalah organisme terkecil di dunia yang dapat menginfeksi makhluk hidup, manusia, hewan, tumbuhan bahkan bakteri sekalipun. Jika terinfeksi virus akan menimbulkan efek yang serius bagi makhluk yang diinfeksinya.
Dalam buku Biologi Edisi Kelma Jilid 1 (2002), virus adalah partikel penginfeksi dari asam laktat yang dibungkus dalam lapisan peilindung dan ada juga yang berada di dalam selubung membran.
Secara sederhana virus bisa diartikan sebagai ogranisme berukuran kecil atau mikro. Makhluk kecil ini juga memiliki ciri khusus yang menjadi pembeda dengan organisme mikro lainnya.
Macam-macam virus yang dapat menginfeksi manusia, dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya, yaitu:
- Heliks (berbentuk tangga spiral), contoh virus berbentuk heliks yaitu virus mosaik tembakau.
- Ikosahedral atau bentuk hampir lingkaran.
- Envelope, yaitu bentuk virus yang dikelilingi membran lipid. contoh virus berbentuk virus bentuk envelope yaitu HIV dan virus influenza.
- Bentuk virus lain yaitu kombinasi heliks dan ikosahedral.
Ciri-ciri Virus
Mengutip dari buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X, ciri-ciri virus ini bisa dilihat berdasarkan sifat, ukuran dan bentuk, struktur, serta cara replikasi. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
1. Sifat Virus
Ciri yang pertama bisa dilihat berdasarkan sifat yang dimiliki virus tersebut. Sejatinya virus sama dengan makhluk hidup karena memiliki asam nukleat dan bisa memperbanyak diri. Namun virus juga bisa disebut bukan makhluk hidup karena beberapa alasan berikut ini:
- Virus tidak bisa diendapkan menggunakan sentrifugasi biasa. Namun bisa dikristalkan seperti benda mati. Virus yang mengkristal masih memiliki kemampuan menginfeksi organisme lain.
- Virus saat berada di luar makhluk hidup lain disebut sebagai virion.
- Virus hanya memiliki salah satu asam nukleat, bisa DNA saja atau RNA saja. Selain itu virus memiliki selubung protein (kapsid) namun tidak memiliki sitoplasma dan organel.
- Virus hanya bisa berkembang biak melalui pembelahan diri di dalam makhluk hidup lain.
2. Ukuran dan Bentuk
Ciri-ciri virus selanjutnya yaitu bisa dilihat dari ukuran dan bentuk yang dimiliki mikroorganisme ini. virus diketahui memiliki ukura antar 25 sampai 300 nanometer ( 1 nm = 10-9 m). Ketika diamati menggunakan mikroskop elektron, membutuhkan perbesaran sampai 50.000 kali.
Dari hasil penelitian, virus yang berukuran paling kecil yaitu virus polio. Sedangkan virus yang ukurannya paling besar yaitu virus mosaik tembakau.
3. Struktur Penyusun Virus
Ciri berikunya yaitu bisa terlihat dari stuktur virus. Secara umum struktur virus yang sering dipelajari yaitu bentuk bakteriofag. Beberapa bagian dari bentuk ini, antara lain:
Kepala dan kapsid
Kepala virus berisi asam nukleat. Untuk virus dengan struktur bakteriofag asam nukleatnya yaitu DNA. Fungsi dari asam nukleat ini untuk mengendalikan replikasi virus.
Sementara itu, kapsid adalah bagian dari kepala virus yang diselubungi protein. Kapsid tersusun atas unit protein bernama kapsomer. Fungsi utama dari kapsid yaitu untuk memberi bentuk sekaligus melindungi virus dari kondisi lingkungan yang merugikan bagi virus tersebut.
Leher
Bagian ini merupakan penghubung antara kepala dengan ekor virus.
Ekor
Fungsi dari ekor yaitu untuk melkatkan diri dan menginfeksi sel yang diserangnya. Pada bagian ini, ada selubung ekor, lempengan dasar, dan serabut ekor. Di setiap ujung serabut ekor ada reseptor yang berfungsi sebagai penerima rangsangan.
Beberapa virus ada yang nukleokapsid-nya diselubungi membaran bernama sampul virus. Penyusun dari sampul virus yaitu lipid dan protein dengan fungsi untuk membantu virus masuk ke sel inang. Virus yang memiliki struktur ini yaitu influenza.
4. Replikasi Virus
Ciri-ciri virus yang terakhir yaitu dapat terlihat dari kemampuan virus menggandakan diri atau replikasi. Reproduksi dari virus dikenal dengan sebutan proliferasi. Untuk bisa berkembang biak, virus harus menginfeksi sel inang yang berasal dari makhluk hidup lain.
Untuk lebih memahami alur perbanyakan virus dalam sel inang berikut ini gambar replikasi bakteriofag yang menginfeksi bakteri E. coli.
Melihat dari siklus di atas, proses replikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu daur litik dan lisogenik. Penjelasan lengkap mengenai kedua daur tersebut, sebagai berikut:
Daur litik
Pada daur ini virus akan menghancurkan sel yang ditumpanginya sampai proses replikasi selesai. Alur dari daur ini yaitu:
Adsorpsi
Virus akan melekatkan ekornya pada dinding sel bakteri. Daerah tempat ekor virus melekat disebut sebagai area reseptor. Pada daerah tersebut memiliki sifat khusus untuk jenis virus tertentu dan virus jenis lain tidak melekat pada area tersebut.
Penetrasi
Pada proses ini ujung ekor virus masuk dan menyatu dengan sel bakteri. Proses ini bisa terjadi karena virus memiliki enzim lisozim yang fungsinya untuk merusak dinding sel bakteri.
Eklifase
Bagian ini virus akan mengambil alih perlengkapan metabolik dari bakteri tersebut. Setelah itu, asam nukleat virus mengendalikan protein dan komponen tubuh virus baru dengan memanfaatkan bahan yang disediakan oleh sel bakteri.
Replikasi
Replikasi merupakan proses pembentukan bagian tubuh virus baru di dalam bakteri.
Perakitan
Para proses ini bagian tubuh yang terbentuk pada proses sebelumnya, akan disusun menjadi virus baru yang utuh.
Lisis
Proses pecahnya sel bakteri dan keluarnya virus baru yang siap untuk menginfeksi bakteri lain.
Daur lisogenik
Daur lisogenik yaitu proses replikasi virus yang tidak merusak sela bakteri. Asam nukleat virus tidak mengambil alih fungsi sintesis asam nukleat milik bakteri yang di infeksinya. Adapun, tahapan dari daun ini sebagai berikut:
- Adsorpsi dan penetrasi: proses ini virus akan melekatkan ekornya kemudian ujung ekor masuk dan menyatu dengan sel bakteri.
- Penggabungan: asam nukleat virus bergabung dan menyusup pada asam nukleat bakteri.
- Pembelahan: sel bakteri mambelah diri, virus juga ikut membelah. Dan bakteri baru yang dihasilkan telah mengandung virus.
- Sintesis: asam nukleat virus memisahkan diri dan masuk ke daun litik.
- Perakitan: proses penyusunan partikel virus menjadi virus baru.
- Lisis: sel bakteri mengeluarkan virus baru.
Klasifikasi Virus
Ciri-ciri virus yang sudah dijelaskan sebelumnya selain digunakan sebagai pengenal, juga bisa menjadi dasar pengelompokan organisme ini. Menurut penjelasan pada buku Biologi untuk SMA/MA Kelas X, klasifikasi virus terbagi atas beberapa kelompok. Ini dia pembahasan lengkapnya.
1. Berdasarkan Kandungan Asam Nukleat
- Ribovirus atau virus RNA: virus yang asam nukleatnya dari RNA. Contohnya Tobacco Mosaic Virus.
- Deoksiribovirus atau virus DNA: virus yang asam nukleatnya dari DNA. Contohnya Herpes Simplex Virus.
2. Berdasarkan Bentuk Dasarnya
- Virus berbentuk ikosahedral: Jenis virus ini memiliki bentuk tata ruang yang dibatasi 20 segitiga dengan sisi sama. Pada virus tersebut memiliki bentuk rotasi ganda. Contoh virus ini yaitu polio dan Adenovirus.
- Virus berbentuk helikal: Virus ini mirip batang panjang, nukleokapsidnya tidak kaku, bentuknya heliks, dan mempunyai satu sumbu rotasi. RNA virus terlihat pada bagian atas. Contohnya yaitu virus influenza dan Tobacco Mosaic Virus (TMV).
- Virus berbentuk kompleks: Seperti namnya, jenis virus ini memiliki struktur yang sangat kompleks dan lebih lengkap. Contoh virus ini yaitu Poxyvirus.
3. Berdasarkan Selubung yang Menyelimuti Nukleoplastid
- Virus bersampul atau berselubung: yaitu virus yang memiliki nukleoplastidnya memiliki selubung dari lipoprotein dan glikoprotein. Contohnya Poxyvirus, Togovirus, Retrovirus, dan lain sebagainya.
- Virus telanjang: jenis virus yang nukleoplastidnya tidak memiliki selubung atau pelapis. Contonhnya Adenovirus, Reovirus, Papovirus, dan
4. Berdasarkan Jumlah Kapsomernya
- Virus 252 kapsomer, seperti Adenovirus.
- Virus 162 kapsomer, seperti Herpesvirus.
- Virus 72 kapsomer, seperti Papovavirus.
- Virus 60 kapsomer, seperti Picornavirus.
- Virus 32 kapsomer, seperti Parvovirus.
5. Berdasarkan Sel Inang
- Virus yang menyerang manusia, seperti HIV.
- Virus yang menyerang hewan, seperti rabies.
- Virus yang menyerang tumbuhan, seperti TMV.
- Virus yang menyerang bakteri, seperti virus T (bakteriofag).
Peranan Virus Bagi Kehidupan
Sama hanya dengan makhluk hidup lainnya, virus juga ikut beperan dalam kehidupan ini. Berdasarkan penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, peran virus bisa menguntungkan atau merugikan.
1. Virus yang Menguntungkan
Beberapa peran virus yang memberikan dampak positif atau menguntungkan bagi kehidupan makhluk hidup lainnya yaitu:
- Digunakan sebagai biopestisida seperti Baculovirus.
- Virus yang dimanfaatkan untuk pembuatan peta kromosom.
- Virus yang digunakan dalam pembuatan vaksin.
- Virus yang dimanfaatkan untuk mengubah sifat bakteri agar bisa bermanfaat dalam bidang kedokteran.
- Virus yang dimanfaatkan untuk memproduksi interferon atau protein hasil sel normal sebagai respon dari infeksi virus.
2. Virus yang Merugikan
Virus juga bisa memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup lain. Virus yang merugikan biasanya berperan sebagai patogen pada tanaman, hewan, bahkan manusia. Beberapa contoh virus yang merugikan antara lain:
Virus yang Menyerang Tanaman
- TMV penyebab penyakit mosaik pada tembakau.
- Gemini virus penyebab penyakit kuning pada cabai.
- Cucumber Mosaic Virus penyebab penyakit mosaik pada timun.
Virus yang Menyerang Hewan
- Rous Sarcoma Virus penyebab penyakit tumor pada ayam.
- Virus Coxsachie penyebab penyakit mulut dan kuku di sapi, kambing, dan kerbau.
- Rhabdovirus penyebab penyakit rabies pada hewan berdarah panas.
3. Virus yang Menyerang Manusia
- Coronavirus penyebab penyakit Covid-19.
- Hepatitis Virus penyebab penyakit hepatitis.
- Ebola Virus penyebab penyakit ebola.
Cara Mencegah dan Mengatasi Infeksi Virus
Seperti yang kita ketahui virus dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit . Meskipun sebagian penyakit yang disebabkan oleh virus sudah ditemukan cara menyembuhkan atau meringankan gejalanya. Namun tidak ada salahnya untuk mencegah infeksi virus dan cara mengatasinya.
1. Memaksimalkan Sistem Imun
Imunitas tubuh yang baik akan menghasilkan antibodi khusus untuk mencegah penyakit dan virus.
2. Mulai Hidup Sehat
Penting bagi kita untuk melakukan pola hidup sehat selain untuk membuat tubuh tetap sehat dan juga mencegah tubuh dari serangan virus.
3. Lakukan Vaksinasi
Vaksin disebut sebagai cara paling mudah untuk mencegah tubuh terinfeksi virus. Hal itu disebabkan oleh vaksin yang menjadi antigen yang akan melawan infeksi dari virus sejenis.
4. Konsumsi Obat Antivirus
Mengonsumsi obat antivirus dapat menghambat virus untuk bereproduksi. Beberapa penyakit yang bisa ditangani dengan antivirus yaitu, influenza dan infeksi HIV.
Meski terkadang merugikan, virus nyatanya memiliki peran penting dalam kehidupan. Pemahaman mengenai ciri-ciri dan klasifikasi virus dapat menjadi bekal untuk mengenali potensinya dalam berbagai bidang, sehingga kita bisa bijak dalam menyikapi keberadaan virus di sekitar kita.