Seorang Anggota Brimob meninggal dunia dalam baku tempak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua, Minggu (26/9), pukul 5.30 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Personel yang meninggal dunia ialah Anggota Brimob Kelapa Dua Bhayangkara dua (Bharada) Muhammad Kurniadi yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas ) Nemangkawi. Insiden berawal pukul 04.50 WIT. Saat itu, terdengar bunyi tembakan dari arah depan Mapolsek Kiwirok, hingga kemudian terjadi baku tembak antara KKB dengan aparat TNI-Polri.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito menyampaikan, Bharada Muhammad Kurniadi dilaporkan meninggal karena terkena tembakan di sekitar ketiak sebelah kanan.
"Saat ini jenazahnya sudah dievakuasi ke Sentani dengan menggunakan pesawat charter (sewaan) dan akan langsung dibawa ke RS Bhayangkara," kata AKBP Cahyo dikutip dari Antara, Minggu (26/9).
Pada Selasa (21/9), Anggota Yonif 403/WP Pratu Ida Bagus Putu juga meninggal dunia dalam kontak tembak dengan KKB di Kiwirok. Saat itu, ia mengamankan lapangan terbang untuk proses evakuasi jenazah tenaga kesehatan Gabriela Meilan.
Sebelumnya, tiga tenaga kesehatan sempat menghilang saat berusaha menyelamatkan diri dalam baku tembak KKB di Distrik Kiwirok, Papua. Satu orang nakes berhasil diselamatkan, satu orang meninggal dunia, sedangkan satu orang lainnya belum ditemukan.
Berdasarkan laporan yang diterima, baku tembak antara personel TNI/Pokri dan KKB itu berawal pada Senin (13/9) lalu. Saat itu, anggota dari Yonif 403/WP yang tergabung dalam Satgas Pengamanan Perbatasan melihat sekelompok KKB membawa senjata api, sehingga melakukan pengejaran.
Saat mengetahui mereka dikejar, KKB langsung melakukan penembakan hingga terjadi baku tembak. Kelompok ini juga membakar beberapa fasilitas umum yang ada di Kiwirok, seperti puskesmas, pasar, gedung sekolah dasar, kantor kas BPD Papua, dan rumah warga.
Kelompok Lamek Taplo diduga membawa 10 pucuk senjata api diduga milik TNI saat melakukan penyerangan. Senjata api yang dibawa itu diduga milik TNI-AD yang didapat dari reruntuhan jatuhnya helikopter MI 17 pada 28 Juni 2019 lalu, yang membawa 12 orang prajurit termasuk lima orang anggota Yonif 725/WRG.
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri mengatakan, personel Satgas Nemangkawi ditugaskan melakukan penegakan hukum terhadap anggota KKB yang melakukan teror ke masyarakat di Kiwirok.
Selain itu, personel dari Satgas Nemangkawi juga ditambah agar olah tempat kejadian perkarat (TKP) dapat segera dilaksanakan, mengingat dalam insiden itu ada warga sipil yang juga tenaga kesehatan menjadi korban, baik meninggal maupun luka-luka karena dianiaya.