Negara berkembang masih ada di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Negara berkembang disebut juga dunia ketiga, negara selatan, atau less-developed countries. Negara ini memiliki pendapatan perkapita rata-rata penduduknya kurang dari US$ 500 menurut World Development Report.
Dasar pengelompokan negara maju dan berkembang selain ekonomi, ada ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Negara berkembang umumnya memiliki penguasaan iptek rendah.
Perbedaan Negara Berkembang dan Maju
Mengutip dari buku "Regional Negara Maju dan Negara Berkembang " yang ditulis Susilawati, indikator perbedaan negara maju dan berkembang yaitu:
1. Pendapatan Nasional Perkapita (Gross National Product/GNP)
GNP menjadi patokan untuk membagi jumlah keseluruhan pendapatan negara per tahun dengan jumlah seluruh penduduk. Jika hasil baginya lebih dari US$ 10.000, maka negara itu masuk negara maju.
Jika hasil bagi hasil baginya kurang dari US$ 80, maka dikelompokkan ke dalam negara sedang berkembang.
2. Mata Pencaharian Penduduk
Jika persentase angkatan kerja lebih banyak memproduksi bahan makanan pokok, negara tersebut dikelompokkan negara berkembang. Jika persentase pekerjaan lebih banyak di sektor jasa, negara tersebut dikelompokkan menjadi negara maju.
3. Produktivitas
Secara keseluruhan produktivitas tenaga kerja ditentukan selama satu tahun, dibagi jumlah keseluruhan angkatan kerja. Jika produktivitas tenaga kerja lebih tinggi, tergolong negara maju dan sebaliknya.
4. Pemakaian energi
Indikator ini tidak mutlak karena beberapa negara memiliki iklim yang berbeda. Negara maju umumnya memakai energi listrik dan energi lain cukup tinggi.
5. Fasilitas transportasi dan komunikasi
Negara maju memiliki perkembangan dan sarana komunikasi yang memadai. Caranya ditentukan dari indeks per kapita dari pengukuran jalan, kereta api, jalan raya, hubungan udara, telepon, radio, televisi, dan sebagainya. Jika indeks semakin tinggi, maka semakin tinggi pula perkembangan nasional negara tersebut.
6. Pemakaian metal yang sudah diolah
Bahan-bahan metal seperti besi, baja, tembaga, alumunium dan logam. Semakin banyak bahan metal yang diolah, maka semakin tinggi tingkat perkembangan nasional negara.
7. Kategori lain
Negara maju memiliki presentase melek huruf rendah. Sedangkan negara berkembang memiliki jumlah penduduk melek huruf tinggi. Katergori lainnya seperti terbatasnya pendapatan keluarga untuk membeli bahan makanan, dan jumlah tabungan yang lebih sedikit. Contoh negara berkembang di Asia yaitu Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
Ciri ciri Negara Berkembang
- Tingkat pendidikan masih rendah.
- Tingkat penghasilan masih rendah/pendapatan per kapita rendah.
- Tingkat kesehatan masih rendah.
- Sistem perekonomiannya masih bergantung dari luar atau perekonomian yang tradisional.
- Angka pengangguran yang tinggi.
- Kesempatan kerja yang minim.
Karakteristik Negara Berkembang
Dari buku elektronik "Ekonomi Pembangunan" karya Sulfi Purnamasari, negara berkembang memiliki beberapa karakteristik, yaitu:
- Pola hidup masyarakat relatif rendah.
- Produktivitas kerja sangat minum.
- Laju pertumbuhan penduduk cukup tinggi.
- Jumlah pengangguran cukup tinggi.
- Sektor produk primer dan pertanian menjadi sumber utama.
- Kekuasaan dan ketergantungan pada hubungan internasional.
Negara berkembang umumnya dijumpai di benua Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Beberapa negara memiliki persamaan yaitu:
1. Taraf kemakmuran belum mapan
Penduduk di negara berkembang memiliki pendapatan rendah. Selain faktor penghasilan, pemakaian energi di negara tersebut belum merata. Misalnya tidak ada listrik di daerah tertentu, kurangnya air bersih, dan keadaan rumah yang sederhana. Selain itu masalah di negara berkembang yang lain yaitu rendahnya taraf pendidikan, kemiskinan, dan gizi buruk.
2. Rendahnya produktivitas kerja
Produktivitas kerja rendah ini karena beberapa faktor, seperti:
- Mayoritas penduduk di negara berkembang pemakaian teknologi. Sebagian besar negara berkembang masih menggunakan teknologi tradisional untuk produksi. Sehingga hasil produk rata-rata yang dihasilkan masih rendah.
- Kegiatan industri sebagian besar masih memakai peralatan seadanya. Sehingga hasil produksi sedikit. Faktor lainnya adalah pendidikan, ekonomi, dan kesehatan yang menunjang produktivitas kerja belum memadai.
3. Tingginya pertambahan penduduk
Jumlah penduduk di negara berkembang terus naik. Jika jumlah anggota keluarga yang ditanggung bertambah, sementara pendapatan tidak mencukupi akhirnya terjadi kemiskinan.
Beban yang ditanggung keluarga dan pendapatan rendah membuat pendidikan anak-anak terhambat. Tidak sedikit anak-anak dan remaja yang putus sekolah karena faktor ekonomi.
Pertambahan tenaga kerja tinggi tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadai. Akibatnya negara berkembang mengalami masalah pengangguran yang cukup serius.
Tahun 1997 Bank Dunia (World Bank) membagi negara berdasarkan tingkat pendapatan (income) per kapita, antara lain:
- Negara-negara berpendapatan rendah (low income) dengan GNP per kapita kurang dari US$ 785.
- Negara berpendapatan menengah (middle income) dengan GNP per kapita antara US$ 785 – 3.125.
- Negara berpendapatan menengah tinggi (upper middle income) dengan GNP per kapita antara US$ 3.125 – 9.655.
- Negara berpendapatan tinggi (high income) GNP per kapita lebih dari US$ 9.656.
Berdasarkan pendapatan, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengelompokkan negara-negara berkembang, yaitu:
- Negara miskin atau terbelakang (least developed) berjumlah 44 negara.
- Negara berkembang (developing nation) berjumlah 88 negara.
- Negara kaya (pengekspor minyak) berjumlah 13 negara.