Indonesia memiliki puluhan gunung dan pegunungan menjulang, yang tersebar di Nusantara. Beberapa di antaranya merupakan gunung vulkanik yang masih aktif. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal dengan jalur ring of fire.
Daftar gunung-gunung tinggi tersebut ikut membawa nama Indonesia, hingga dikenal dunia sebagai sasaran destinasi sport tourism bagi wisatawan yang menyukai tantangan dan petualangan.
Ada tujuh puncak tertinggi yang termasuk dalam Seven Summit Indonesia yang menjadi daya tarik bagi para petualang. Banyak yang datang ke Indonesia dalam rangka ekspedisi seven summit.
Selain itu, ada lagi gunung-gunung dengan ketinggian ribuan meter di atas permukaan laut (mdpl) yang masuk dalam daftar gunung tertinggi. Berikut 10 daftar gunung tertinggi di Indonesia dan keunikan masing-masing.
1. Puncak Carstensz
Puncak Jaya Wijaya atau dikenal juga dengan gunung Carstensz Pyramid adalah titik tertinggi Indonesia yang berada di Provinsi Papua.
Puncak Jaya Wijaya masuk dalam pegunungan Barisan Sudirman yang memiliki ketinggian 4.884 mdpl, dikelilingi gletser bernama Carstensz. Gletser tersebut adalah gletser tropika, satu-satunya yang dimiliki Indonesia karena jumlah gletser yang lain mulai menipis, akibat pemanasan global yang semakin parah.
Selain masuk dalam daftar 10 gunung tertinggi di Indonesia, puncak Jaya Wijaya juga masuk 7 puncak tertinggi di dunia. Puncak ini menjadi tertinggi di Indonesia, tepatnya kawasan Oseania.
Pada 1963, puncak ini pernah berganti nama menjadi Puncak Soekarno, sampai akhirnya bernama Puncak Jaya. Nama itulah yang akhirnya masih populer hingga saat ini dikalangan para pendaki gunung, selain nama Piramida Carstensz.
Puncaknya yang tertutup sedikit salju dan jalur pendakian cukup menantang untuk ditaklukkan. Di beberapa kalangan, pendaki puncak ini terkenal dengan pegungan yang mematikan. Anda membutuhkan persiapan ekstra untuk menaklukan puncak ini, bahkan puncak ini tidak diperuntunkan bagi pendaki pemula.
2. Gunung Kerinci
Menjadi gunung tertinggi di pulau Sumatera, Gunung Kerinci layak dinobatkan sebagai salah satu Seven Summit Indonesia dengan ketinggian 3.805 mdpl.
Berada di perbatasan antara Sumatera Barat dan Jambi, Gunung Kerinci terletak di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang juga menjadi taman nasional terbesar di Indonesia. TNKS dikelompokkan menjadi Situs Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera yang telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 2004.
Hutan Hujan Tropis Sumatera dinobatkan oleh UNESCO karena keindahan alamnya yang luar biasa. Hutan tersebut juga dijadikan contoh yang mewakili proses ekologis dan biologis yang sedang berlangsung secara signifikan, serta memiliki habitat alami yang penting dan signifikan dalam konservasi. Selain itu, TNKS juga diakui sebagai situs Taman Warisan ASEAN.
TNKS juga merupakan habitat Harimau Sumatera yang saat ini masuk dalam daftar hewan dilindungi. Bahkan, IUCN mengkategorikan hewan ini dengan status kritis (critically endangered).
Jumlah populasi harimau Sumatera di TNKS saat ini sekitar 160-167 ekor, sebagiannya berada di sekitar Gunung Kerinci. Untuk itu, sangat tidak direkomendasikan untuk bermalam atau mendirikan tenda dan melakukan perjalanan setelah matahari terbenam. Khususnya di antara Pos 2 dan Pos 3 dekat area hutan lumut Gunung Kerinci. Kabarnya, wilayah itu merupakan jalur harimau melintas.
Salah satu Seven Summit Indonesia ini telah ditetapkan sebagai World Heritage Site dengan kategori Tropical Rainforest Heritage of Sumatra. Selain itu, Gunung Kerinci juga menyandang status sebagai gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara.
Gunung Kerinci memiliki kawah pada puncaknya dengan kedalaman 600 meter dan luas kawah sekitar 48.000 meter persegi.
3. Gunung Semeru
Terletak di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, Gunung Semeru masuk dalam jajaran puncak tertinggi di Indonesia. Gunung Semeru memiliki ketinggian 3.676 mdpl.
Gunung Semeru merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia, sehingga kurang lebih 20 menit sekali kawahnya mengeluarkan abu vulkanik. Seven Summit Indonesia ini berada di bawah pengawasan administrasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Daya tarik utama Gunung Semeru adalah karakteristik medannya yang bervariasi. Kita dapat menemukan lanskap padang sabana, hutan cemara, danau gunung, hingga hutan montana dalam perjalanan menuju puncak Gunung Semeru.
Selain itu, Gunung Semeru memiliki makna dalam bagi umat Hindu. Gunung Semeru dipercaya sebagai tempat bersemayam para dewa. Umat Hindu akan menempatkan gunung di wilayahnya sebagai tempat suci.
Seperti Gunung Agung sebagai tempat suci bagi umat Hindu di Bali, begitu pula Gunung Semeru. Konon, Semeru dibopong oleh Dewa Wisnu yang menjelma sebagai kura-kura raksasa dan Dewa Brahma yang menjelma menjadi ular raksasa.
Hal ini guna membelit penggalan tersebut dari Jambudwipa (daratan sekitar India), sehingga Pulau Jawa yang terombang-ambing di lautan pun menjadi seimbang.
4. Gunung Rinjani
Masuk dalam salah satu Seven Summit Indonesia, Gunung Rinjani merupakan gunung tertinggi di gugusan kepulauan Sunda Kecil. Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 mdpl.
Gunung Rinjani menjadi gunung berapi aktif kedua tertinggi di Indonesia. Salah satu puncak tertinggi di Indonesia ini berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Salah satu daya tarik Gunung Rinjani adalah danau kaldera yang berada di puncaknya.
Di dalam kosmologi masyarakat setempat, Gunung Rinjani merupakan pusat dari semesta tata ruang. Bagi warga Sembalun ataupun Senaru, Gunung Rinjani dipercaya dikendalikan oleh ratu jin yang bernama Dewi Anjani. Selama tata cara adat dipenuhi, Dewi Anjani akan melindungi.
Untuk mencapai puncak tertinggi di Indonesia ini, Anda bisa melewati dua jalur pendakian, yakni dari Sembalun dan Senaru.
5. Gunung Bukit Raya
Pulau Kalimantan juga menjadi salah satu lokasi sport tourism yang masuk dalam Seven Summit Indonesia. Gunung Bukit Raya memiliki ketinggian 2.278 mdpl dan masuk dalam jajaran puncak tertinggi di Indonesia.
Gunung Bukit Raya berada di perbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Secara administratif puncak tertinggi di Indonesia ini berada di bawah pengawasan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya. Gunung Bukit Raya bukan termasuk dalam gunung berapi.
Gunung ini dapat dicapai melalui dua jalur yang terdapat di dua provinsi berbeda, yaitu Desa Kasongan di Kalimantan Tengah dan Desa Rantau Malam di Kalimantan Barat.
Jalur Rantau Malam lebih sering dipilih para pendaki dibandingkan dengan jalur Kasongan, karena informasi pendakian melalui jalur ini lebih jelas, juga transportasi yang digunakan menuju Desa Rantau Malam lebih mudah diperoleh.
Dari Kota Pontianak, para pendaki harus melakukan perjalanan darat menuju Nanga Pinoh, setelah itu berganti moda transportasi menjadi sebuah speed boat yang digunakan untuk mengarungi Sungai Melawi menuju Serawai, Jelundung dan Rantau Malam.
6. Gunung Latimojong
Seven Summit Indonesia juga terdapat di Pulau Sulawesi, tepatnya di Gunung Latimojong yang memiliki ketinggian 3.430 mdpl. Puncak tertinggi Gunung Latimojong berada di puncak Rantemario.
Rangkaian pegunungan ini juga bukan gunung berapi seperti gunung-gunung lain di beberapa wilayah Indonesia, melainkan gunung non-vulkanologi.
Selain itu, wilayah ini dipenuhi hutan tipe Montana, di mana karakteristik dari hutan tipe ini adalah tumbuh di wilayah dengan ketinggian 2.000 hingga 3.000 meter di atas permukaan laut. Kalau beruntung, lo bisa berjumpa dengan babi rusa dan anoa di sini,
Jalur pendakian yang umum dipakai untuk mencapai puncak Rantemario adalah jalur Kecamatan Baraka.
7. Gunung Slamet
Memiliki julukan sebagai atap Jawa Tengah, gunung ini memiliki ketinggian 3.428 mdpl. Menariknya, gunung ini terletak di antara 5 kabupaten, mulai dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Tegal, Pemalang, dan Brebes. Walaupun berada di 5 perbatasan, pendaki biasanya memakai jalur Bambangan yang terletak di Kabupaten Purbalingga, untuk menuju puncak.
Salah satu gunung berapi aktif ini memiliki kawah yang bisa mengeluarkan asap. Jalur pendakian gunung ini didominasi dengan bebatuan, pasir, dan kerikil yang membuat jalurnya semakin licin serta mudah longsor. Kamu harus selalu waspada jika akan mendaki gunung ini.
8. Gunung Sumbing
Gunung Sumbing merupakan gunung tertinggi di Indonesia selanjutnya dengan ketinggian 3.372 mdpl. Gunung ini terletak di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Sumbing merupakan salah satu gunung berapi aktif yang memiliki lima jalur pendakian yaitu Garung, Capiut, Parakan, Butuh Kaliangkrik, Bowongso, dan Sipetung.
Hamparan sabana yang luas menjadi ciri khas pendakian Gunung Sumbing via Bowongso.
Sabana ini akan berwarna kuning keemasan kala musim kemarau dan hijau segar di musim hujan. Bentang alam ini serupa dengan jalur pendakian Gunung Rinjani via Sembalun dengan Bukit Penyesalannya yang tersohor.
9. Gunung Arjuno
Gunung Arjuno menjadi salah satu gunung tertinggi yang ada di pulau Jawa. Gunung ini terletak bersebalahan dengan Gunung Welirang yang membuat gunung ini dikenal sebagai Arjuno-Welirang. Puncak gunung ini dikenal sebagai puncak Ogal Agil dengan ketinggian 3.339 mdpl.
Gunung Arjuno terletak di kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Pasuruan. Jalur pendakian untuk mencapai puncak Ogal Agil terdapat tiga jalur, yaitu Tretes, Lawang, dan Batu. Kawasan Gunung Arjuno dikelola oleh Taman Hutan Raya Raden Soerjo yang menawarkan beberapa destinasi wisata seperti air terjun Kakek Bodo.
10. Gunung Raung
Gunung tertinggi di Indonesia selanjutnya merupakan Gunung Raung. Gunung ini cukup populer di kalangan para pendaki karena menawarkan pemandangan yang sangat indah. Gunung yang terletak di tiga kabupaten yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember ini memiliki ketinggian 3.344 mdpl.
11. Gunung Lawu
Gunung Lawu terletak di antara perbatasan dua provinsi, yakni, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Posisi Lawu tepatnya meliputi Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah, serta Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan di Jawa Timur.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak yakni Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan yang paling tiggi adalah Hargo Dumilah.
Tiga puncak ini sering kali dianggap menjadi sebagai salah satu tempat paling sakral di tanah Jawa. Sejarah dan legenda yang terjadi di Gunung Lawu sering kali dikaitkan dengan legenda Prabu Brawijaya V yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Majapahit.
Kesakralan Gunung Lawu tak bisa dilepaskan dari legenda Prabu Brawijaya V. Di sekitar Gunung Lawu terdapat Candi Sukuh dan Candi Cetho yang menunjukkan ikatan erat dengan Kerajaan Majapahit. Masa keruntuhan Majapahit terjadi sekitar abad ke-15 Masehi.