Tren Penurunan Kasus dan Kematian Corona RI Capai Rekor Terendah 2021

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Seorang tenaga kesehatan mengikuti Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (17/8/2021).
3/10/2021, 17.35 WIB

Tren penularan Covid-19 di Indonesia terus menunjukkan tanda-tanda menurun. Bahkan kenaikan kasus dan kematian pasien hari ini mencapai angka terendah selama 2021.

Pemerintah melaporkan kasus baru Covid-19 bertambah 1.142 orang pada Minggu (3/10). Lonjakan kasus ini merupakan yang terendah sejak Juni 2020 yakni 1.051 orang.

Adapun angka kematian hari ini bertambah 58 orang atau terendah sejak 10 Agustus 2020 yakni 42 orang. Sedangkan rasio positif juga kembali menurun hingga mencapai 0,71% hari ini.

Provinsi DKI Jakarta menyumbangkan kasus baru terbanyak yakni 127 orang. Berikutnya adalah Jawa Timur yang melaporkan 115 pasien baru dan Jawa Barat dengan 97 kasus.

Jawa Timur dan Aceh sama-sama menyumbang pasien meninggal terbanyak hari ini yakni 10 orang. Di bawahnya adalah DKI Jakarta dan Jawa Tengah yang melaporkan kematian pasien corona.

Sedangkan angka kesembuhan juga bertambah 2.020 orang hari ini. Jawa Barat menyumbang angka pulih terbesar yakni 229 orang.

Adapun kasus aktif Covid-19 Indonesia pada hari ini menurun 936 menjadi 32.876 orang. Sedangkan sebanyak 388.368 dinyatakan sebagai suspek corona.

Penurunan kasus yang dialami RI terjadi di tengah-tengah melonjaknya penularan Covid-19 dunia. Bahkan, angka kematian akibat corona di seluruh dunia pada Jumat (1/10) telah melampaui 5 juta orang seiring merebaknya varian Delta yang sangat menular dan mematikan.

Lebih dari separuh dari kematian Covid-19 di seluruh dunia yang dilaporkan dalam sepekan terakhir berada di Amerika Serikat (AS), Rusia, Brasil, Meksiko, dan India. Sebelumnya dibutuhkan waktu lebih dari setahun untuk jumlah kematian Covid-19 menyentuh angka 2,5 juta. Namun kelipatan berikutnya dicapai dalam waktu kurang dari delapan bulan.

Sedangkan ahli virologi Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika memprediksi gelombang ketiga penularan akan terjadi pada Januari-Februari 2022. Hal ini lantaran pandemi di seluruh dunia juga menunjukkan pola gelombang yang sama.

"Kasus gelombang ketiga pasti terjadi," kata Mahardika dalam webinar Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Kamis (30/9).