Usai Penantian 19 Tahun, Indonesia Juara Thomas Cup 2020

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Indonesia menjuarai Thomas Cup 2020 usai mengalahkan Tiongkok 3-0. Jonatan Christie berhasil memastikan kemenangan Indonesia setelah mengalahkan Li Shi Feng.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
17/10/2021, 22.43 WIB

Indonesia menjuarai turnamen bulu tangkis Thomas Cup 2020 usai mengalahkan juara bertahan Tiongkok 3-0 dalam laga final di Ceres Arena, Denmark pada Minggu (17/10). Gelar tersebut diperoleh Indonesia setelah 19 tahun lamanya. Skuad Garuda terakhir kali menjuarai Thomas Cup pada 2002 lalu setelah mengalahkan Malaysia 3-2 di Guangzhou, Tiongkok.

Poin pertama Indonesia diberikan Anthony Sinisuka Ginting (tunggal pertama) setelah mengalahkan Lu Guang Zu yang berada di urutan ke-27 dalam waktu 77 menit. Ginting sempat kalah di gim pertama dengan skor 18-21 lantaran bermain dengan tidak nyaman.

Kepercayaan diri Ginting mulai muncul di gim kedua dan akhirnya berhasil menyusul dengan skor 21-14. Di gim ketiga, Ginting berhasil menumbangkan Lu dengan skor 21-16.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda pertama) menyumbang kemenangan kedua setelah mengalahkan pasangan baru He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan durasi 43 menit. Pertarungan sengit antara kedua pasangan sudah terjadi sejak gim pertama.

He/Zhou kerap memimpin di poin-poin awal, tapi dominasi mereka hanya berlangsung hingga kedudukan imbang 8-8. Setelahnya, Fajar/Rian berbalik mencuri enam poin tanpa balas dan terus menambah angka hingga memenangkan gim pertama dengan skor 21-12.

Pada gim kedua, He/Zhou lagi-lagi memimpin di poin-poin awal, tapi Fajar/Rian mampu mengejar kedudukan menjadi 7-7. Kedua pasangan pun kembali berebut poin-poin berikutnya.

Meski demikian, setelah menyentuh skor 16-16, pasangan baru Tiongkok itu gagal mengembalikan bola-bola dari Fajar/Rian. Wakil garuda berhasil unggul hingga memenangkan laga dengan skor 21-19.

Jonatan Christie (tunggal kedua) memastikan kemenangan Indonesia setelah mengalahkan Li Shi Feng dalam waktu 81 menit. Jojo tampil prima di poin-poin awal dan memperlebar jarak 13-6, sebelum Li memperkecil selisih menjadi 13-14.

Sayangnya, Li tak mampu menambah poin untuk mengungguli lawannya. Alih-alih, Jojo kian unggul dan memenangkan gim pertama dengan skor 21-14.

Di gim kedua, Jojo terus tertinggal sejak awal setelah kedudukan imbang 1-1. Jojo banyak membuat kesalahan sendiri dengan bola yang keluar. Li juga kerap membuat Jojo mati langkah, sehingga ia merebut gim kedua dengan skor 21-18.

Persaingan kedua pemain lantas menjadi sengit di gim penentu. Mereka saling berbagi angka dan mengungguli satu sama lain sejak awal.

Namun setelah kedudukan 13-13, permainan Jojo menjadi lebih agresif. Dia pun terus merebut poin-poin terakhir dan memenangkan gim final dengan skor 21-14.

Untuk diketahui, Thomas Cup telah digelar sebanyak 31 kali sejak 1949. Selama itu, baru ada lima negara yang menjuarai kompetisi olahraga bulu tangkis bergengsi tersebut.

Indonesia menjadi negara dengan raihan trofi juara terbanyak di Thomas Cup, yakni 14 gelar. Setelahnya ada Tiongkok dengan 10 gelar, Malaysia 5 gelar, serta Jepang dan Denmark masing-masing 1 gelar.

Sebelumnya, Indonesia meraih Thomas Cup pada tahun 1958, 1961, 1964, 1970, 1973, 1979, 1984, 1994,1996, 1998, 2000, dan 2002.

Indonesia sempat merajai Thomas Cup pada periode 1990an hingga awal 2000an. Namun, Indonesia kering gelar sejak itu dan terus mengalami kegagalan untuk mengembalikan Thomas Cup ke tanah air.

Terakhir kali Indonesia menjuarai Thomas Cup adalah pada 2002, di mana tim Merah Putih diperkuat Taufik Hidayat, Candra Wijaya, dan Sigit Budiarto. Kemenangan Indonesia atas Tiongkok pada final Thomas Cup tahun ini sekaligus menghilangkan momok buruk saat bertemu dengan negara tersebut.

Sebelum final malam ini, Indonesia telah lima kali bertemu dengan Tiongkok di ajang ajang dua tahunan tersebut. Dalam lima pertemuan, Indonesia hanya menang dua kali.

Reporter: Antara