Para pengamat menilai target Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh untuk masuk dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) mendatang.
Pengamat politik Arif Nurul Imam menyampaikan target Nasdem untuk masuk tiga besar masih realistis karena dalam dua kali pemilu yang iikuti Nasdem selalu memperoleh kenaikan kursi di parlemen. Hal tersebut kemudian mendorong optimisme untuk mencapai target tersebut.
"Kuncinya mesti serius dalam kerja politik dan membangun strategi yang tepat dalam pemenangan," ujar Arif kepada katadata pada Jumat (29/10).
Hal senada juga disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin. Target Nasdem untuk menjadi tiga besar dinilainya realistis terlebih lagi Nasdem masuk lima besar dalam Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 2019 lalu.
"Jadi jika ingin meraih tiga besar, itu butuh kerja-kerja politik yang real dan butuh perjuangan keras," jelas Ujang.
Sebelumnya dalam sambutan pembukaan Workhsop Nasional Anggota Fraksi Nasdem DPRD Provinsi, Kabupaten, dan Kota se-Indonesia di Jakarta, Surya Paloh menyampaikan bahwa Nasdem ada di komposisi tiga besar. Dirinya juga menyampaikan momentum jelang 2024 menjadi landasan penting agar nasdem bisa "eksis" hingga satu abad ke depan.
"Momentum tahun 2024 tidak boleh terlepaskan hanya dengan kerja-kerja biasa," ujar Surya seperti dikutip dari Antara.
Surya juga meminta agar para kader Nasdem untuk mengawasi peran dan gungsi masing-masing. Ia meminta agar para kader "bergosip" atau mempertanyakan mengenai apa yang sudah dilakukan oleh para kader atau anggota dewan terpilih di masing-masing daerah pemilihan (dapil).
"Hasilnya, kita masing-masing selalu mengawasi peran dan fungsi di dapil masing-masing," jelas Surya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai perolehan suara partai Nasdem memungkinan untuk naik jikia bisa konsisten hingga 2024 mendatang.
"Sehingga masuknya tokoh ikon ini mampu menjaring tambahan suara," ujar Dedi.
Dedi kemudian juga menilai kinerja Nasdem selama ini cukup baik dalam merangkul semua kemungkinan ceruk suara. Selain itu, Nasdem juga mampu menjaga keseimbangan dengan tidak bersuara ketika terjadi keriuhan provokasi dua pihak antara pro dan kontra pemerintah. Nasdem kemudian dinilai mampu menjaga nama baik parpol dengan tidak adanya kader mereka yang terjerat kasus pencurian uang negara.
"Konsistensi ini penting saat nama-nama semisal Juliari Batabara, Harun Masiku dan Eddy Prabowo, akan menjadi komoditas di Pemilu 2024, Nasdem terbebas dari beban itu.