Surat presiden (surpres) tentang pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hari ini. Pimpinan DPR mengagendakan konferensi pers mengumumkan calon Panglima TNI yang diajukan Presiden Joko Widodo.
"Surat Presiden terkait Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto akan dibacakan di DPR siang ini," kata sumber Katadata.co.id yang mengetahui proses ini, Rabu (3/11).
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada 8 November nanti. Sejak beberapa hari belakangan memang beredar informasi Surpres akan dikirim Selasa atau Rabu.
"Infonya presiden atau istana kirim surpres Panglima TNI hari ini atau besok," kata sumber Katadata.co.id.
Bila Surpres dikirimkan pada Rabu, 3 November akan bertepatan dengan Rabu Pon atau hari khusus Presiden Jokowi.
Staf khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, mengatakan saat ini istana masih menyiapkan Surpres. "Tunggu saja. Masih berproses."
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar pada Senin siang mengatakan belum menerima Surpres terkait penunjukan calon Panglima TNI.
Dia mengatakan kalau melihat masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, maka diperkirakan Surpres akan dikirimkan kepada DPR dalam satu-dua hari ini.
Menurut dia, ketika Surpres tersebut masuk ke DPR RI maka mekanismenya akan dibahas dalam Rapat Pimpinan (Rapim) DPR yang selanjutnya disampaikan kepada Rapat Badan Musyawarah (Bamus).
"Lalu di bawa ke Komisi I DPR RI dan kemudian dibawa ke Rapat Paripurna DPR RI," ujarnya.
Muhaimin menilai calon-calon Panglima TNI yang ramai dibicarakan publik, semuanya memiliki kemampuan dan layak memimpin institusi TNI.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada 8 November nanti. Sejak pertengahan tahun ini sebenarnya Jokowi sudah mematut para calon panglima baru untuk menggantikan Hadi. Sejalan dengan giliran rotasi, dua kandidat kuat Panglima TNI adalah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa.
Bulan lalu, nama Andika sempat menguat sebagai pilihan Istana untuk Panglima TNI yang baru. Ini terkait kedekatan menantu mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) A.M. Hendropriyono tersebut dengan Jokowi. Andika pernah menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selama dua tahun pada masa awal Presiden Jokowi tahun 2014.
Namun, perkembangan terakhir, nama Laksamana Yudo yang terus mencuat. Kabarnya, Jokowi telah menjatuhkan pilihan kepada Yudo untuk menjadi Panglima TNI. "Perkembangan terakhir, KSAL yang dipilih jadi panglima," kata seorang sumber yang mengetahui proses ini, akhir pekan lalu.
Informasi yang sama disampaikan dua sumber lain Katadata.co.id di kalangan politisi dan pejabat pemerintah. Pemilihan panglima baru ini menjadi salah satu faktor pemicu efek berantai pergeseran hingga perombakan kabinet.