Besi Kereta Cepat Dicuri, Belum Ada Indikasi Orang Dalam Terlibat

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)
Penulis: Maesaroh
9/11/2021, 20.36 WIB

 PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) mengatakan belum ada indikasi adanya keterlibatan internal atau orang dalam pada kasus pencurian 118 ton besi milik proyek  Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Namun,  KCIC akan menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus pencurian ke pihak kepolisian dan akan mendukung upaya penangkapan terhadap pelaku pencurian sampai tuntas.

“Kami belum mendapat indikasi adanya keterlibatan orang dalam dan hal ini menjadi wewenang pihak kepolisian. Kami juga akan memberikan dukungan penuh bagi kepolisian untuk mengungkap semua pelaku,” tutur Corporate Secretary KCIC, Mirza Soraya, dalam siaran pers, Selasa (9/11).

Mirza mengucapkan terima kasih atas keberhasilan pihak kepolisian menangkap pelaku pencurian aset Kereta Cepat Jakarta  Bandung.

“Kami ucapkan terima kasih atas koordinasi dari pihak kepolisian dalam menangkap pelaku dan upaya untuk menelusuri setiap pihak yang terlibat sehingga permasalahan ini bisa segera diatasi dan tidak terulang kembali,” tambahnya.

Seperti diketahui, telah terjadi pencurian 118 ton besi proyek di DK0+600 Halim, Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur yang terungkap pada 30 Oktober 2021.

Pencurian itu dilakukan para pelaku pada dini hari dengan cara membobol pagar pembatas di kawasan konstruksi.

Menurut KCIC, pada periode 30 Oktober hingga 6 November 2021, pihak kepolisian dari Polsek Makasar telah berhasil menangkap lima dari sembilan pelaku pencurian setelah dilakukan pengintaian secara berkala.

Dari penangkapan tersebut, telah diamankan barang bukti berupa H-beam 6 meter sebanyak 7pcs serta mobil pick up yang digunakan pelaku untuk membawa besi curian tersebut.

Namun sampai saat ini, 4 pelaku masih berstatus DPO.

Menyusul terjadinya pencurian, KCIC akan memperketat keamaan di sejumlah lokasi yang rawan pencurian.

KCIC juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dan tokoh masyarakat setempat untuk mencegah terulangnya kejadian pencurian.

KCIC juga akan menambah pos penjagaan serta CCTV di lokasi yang rawan pencurian. Pagar pembatas juga ditinggikan dan ditingkatkan kekuatannya agar tidak mudah dijebol. 

KCIC juga meningkatkan mobilisasi sumber daya untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan berkala terhadap material dan peralatan bantu, serta melakukan review dan monitoring secara lebih intens.

 “Seluruh pihak proyek KCJB terus meningkatkan pengamanan yang maksimal atas aset-aset di proyek KCJB, terutama di titik rawan sehingga kejadian serupa tidak terulang. Kami juga bekerjasama dengan pihak kepolisian dan tokoh masyarakat setempat,” tutur Mirza.

Kendati terjadi pencurian, KCC memastikan konstruksi utama proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung dinyatakan aman.

Pasalnya, besi-besi yang dicuri bukanlah bagian dari komponen konstruksi utama lintasan KCJB, melainkan hanya besi untuk kebutuhan temporary support.

“Konstruksi utama KCJB aman. Besi-besi yang dicuri hanya untuk keperluan temporary support seperti H-beam, scaffolding, dan sebagainya. Bukan besi tulangan yang dipakai pada konstruksi lintasan atau stasiun,” tutur Mirza.