RI - Malaysia Bakal Buka Lagi Rute Perjalanan ke Jakarta dan Bali

ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng/rwa/cf
Lim Huey Teng Suasana jalan kosong saat "lockdoen" akibat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021).
10/11/2021, 17.52 WIB

Indonesia dan Malaysia akan membuka Travel Corridor Arrangement (TCA) atau koridor perjalanan untuk meningkatkan perekonomian kedua negara. Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yakoob mengatakan, kedua negara akan membuka dua rute melalui skema TCA.

TCA bertujuan untuk memudahkan perjalanan untuk kegiatan bisnis, ketenagakerjaan, ekonomi, diplomatik, dan dinas. Indonesia juga melakukan kerja sama TCA dengan sejumlah negara.

"Mungkin kerangka awal kita mulai dengan Kuala Lumpur-Jakarta- Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur-Bali -Kuala Lumpur," kata Ismail di Istana Bogor, Rabu (10/11).

Ismail juga membuka kerja sama Vaccinated Travel Lane bagi pelaku perjalanan luar negeri yang telah divaksinasi dosis lengkap. Dia berharap detail kerja sama TCA dapat dibahas dengan lebih cepat.

Sementara, Presiden Joko Widodo menyambut kerja sama TCA tersebut. Apalagi pemulihan ekonomi kedua negara mulai terlihat. "Secara bertahap, kita akan membuka satu per satu," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan hubungan kedua negara terus bergerak positif saat ini.  Presiden menjelaskan, nilai perdagangan Malaysia dan Indonesia tumbuh 49% pada Januari-Agustus 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 Selain TCA, kedua negara juga membahas sejumlah isu, seperti negosiasi batas negara hingga perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia. "Dalam pertemuan pertama kami, kami bicara sangat terbuka dan bersahabat," kata Jokowi.

Terkait perlindungan WNI, Presiden pun meminta Memorandum of Understanding (MoU) perlindungan tenaga kerja domestik Indonesia dapat segera diselesaikan. Kemudian, Mantan Wali Kota Solo itu meminta izin Community Learning Center di Semenanjung Malaysia bisa diberikan izin sesuai prinsip hak pendidikan bagi seluruh orang.

Selanjutnya, Jokowi ingin kedua negara segera menyelesaikan negosiasi batas negara, baik batas darat dan laut. "Karena ini sudah agak lama progress-nya, kami berharap dalam waktu sesingkat-singkatnya masalah ini bisa segera diselesaikan," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika