Pupuk menjadi kebutuhan penting dalam praktik budidaya pertanian. Kebutuhan pupuk di Indonesia terus mengalami kenaikan terutama untuk jenis pupuk urea dan NPK. Menurut data yang dimiliki Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia (APPI), pada tahun 2018 konsumsi urea meningkat 5% dari tahun 2017.
Pupuk akan mempengaruhi produktivitas tanaman yang dibudidayakan. Setiap tanaman memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda. Urea merupakan pupuk yang banyak dibutuhkan karena memberikan banyak manfaat bagi tanaman. Apa saja manfaat pupuk urea? Yuk simak penjelasan berikut.
Apa Itu Pupuk Urea?
Sebelum mengulas lebih jauh tentang manfaat urea, alangkah lebih baiknya jika kita mengenal terlebih definisi dari urea. Menurut penjelasan di Jurnal Produksi Tanaman, pupuk urea adalah pupuk tunggal yang memiliki kandungan nitrogen (N) tinggi sekitar 45 – 46%.
Unsur hara N ini sangat dibutuhkan tanaman budidaya karena bisa membantu pemebentukan daun. Sayangnya untur hara makro ini mudah tercuci, maka dari itu penambahan pupuk yang tinggi N sangat diperlukan.
Mengutip dari pupuk-kujang-co.id, urea dikenal juga dengan sebutan carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine. Pupuk ini memiliki bentuk butiran berwarna putih yang mudah larut dan diserap air.
Manfaat Pupuk Urea untuk Tanaman
Kandungan N yang tinggi membuat pupuk ini memegang peranan penting dalam produktivitas tanaman. Mengutip dari laman pertanian.go.id, berikut beberapa manfaat pupuk urea untuk tanaman.
- Membuat daun lebih hijau dan segar, sehingga secara tidak langsung berperan dalam proses fotosintesis.
- Mempercepat pertumbuhan tanaman. Dengan pemberian pupuk urea secara optimal bisa mempercepat tinggi tanaman, memperbanyak jumlah anakan, dan menambah cabang tanaman.
- Meningkatkan kandungan protein pada tanaman.
- Cocok untuk segala jenis tanaman mulai dari pangan, hortikultura, dan perkebunan.
- Meningkatkan hasil panen.
Ciri-ciri Tanaman Kekurangan Nitrogen
Sudah kita ketahui beragam manfaat dari pupuk urea. Kandungan nitrogen didalamnya memberikan peranan penting dalam pertumbuhan tanaman.
Jika tanaman kekurangan N maka akan menunjukan beberapa gejala yang mudah dikenali. Mengutip dari laman PT. Pupuk Kujang, berikut ini beberapa tanda tanaman mengalami kekurangan unsur nitrogen.
- Tanaman mengalami perubahan warna menjadi pucat kekuningan.
- Tanaman menjadi kerdil.
- Daun yang sudah tua memiliki kekuningan.
- Buah yang dihasilkan tidak sempurna dan sering masak sebelum waktunya.
Cara Menggunakan Pupuk Urea
Untuk bisa memaksimalkan penyerapan nitrogen ke tenaman, maka perlu memperhatikan cara menggunakan pupuk tersebut. Adapun cara aplikasi pupuk urea sebagai berikut.
1. Perhatikan waktu aplikasi
Langkah pertama yang harus Anda perhatikan yaitu waktu aplikasi. Pupuk urea dianjurkan untuk diaplikasikan saat suhu cukup dingin, bisa di pagi atau sore.
Jika suhunya terlalu dingin, maka tanah bisa membentu sehingga penyerapan lebih sulit. Namun saat suhunya terlalu tinggi, pupuk bisa menguap dan tidak diserap secara maksimal.
2. Siram tanaman sebelum dipupuk
Hal lain yang menjadi bagian dari cara menggunakan pupuk urea yaitu menyiram tanaman terlebih dahulu. Penyiraman diperlukan untuk membantu urea lebih cepat menyerap dalam tanah.
3. Membuat lubang pemupukan
Langkah selanjutnya yang penting untuk dilakukan yaitu membuat lubang pemupukan. Lubang ini dibuat dekat dengan perakaran tanaman. Hal ini dimaksudkan agar pupuk lebih cepat diserap oleh akar tanaman.
4. Menaburkan pupuk urea
Tahapan berikutnya yaitu penamburkan pupuk urea di lubang pemupukan yang sudah dibuat. Saat menaburkan pupuk pastikan untuk memperhatikan dosis yang dibutuhkan. Jangan memberikan urea berlebih karena bisa mempengaruhi produktivitas tanaman tersebut.
5. Menutup lubang pemupukan
Cara menggunakan pupuk urea yang terakhir yaitu menutup lubang pemupukan. Hal ini penting untuk dilakukan untuk mencegah penguapan.
Dampak Penggunakan Pupuk Urea Berlebih
Meskipun memberikan banyak manfaat, namun ketika pupuk urea berlebih justru bisa membawa dampak negatif bagi tanaman maupun lingkungan. Menurut penjelasan di pertanian.go.id, berikut beberapa dampak penggunkaan urea berlebih.
- Meningkatkan biaya produksi usaha pertanian.
- Menimbulkan ketergantungan.
- Bisa menyebabkan tanaman mudah terserang hama dan patogen.
- Menurunkan kesuburuan tanah. Hal tersebut dikarenakan urea berlebih menyebabkan tanah menjadi asam.
- Mengancam habitat mikroorganisme tanah.
Harga Pupuk Urea
Kebutuhan pupuk urea ini sangat tinggi, kebutuhan yang tinggi juga turut mempengaruhi harga pupuk urea. Di pasaran harga pupuk ini sangat beragam tergantung dari merek dagangnya dan berat pupuk yang dijual. Jika melihat dari produk pupuk urea yang dijual di e-commerce, harga pupuk ini berkisar di angka Rp15.000 – Rp400.000.
Perbedaan Pupuk Urea dengan ZA
Selain urea, pupuk anorganik lain yang mengandung nitrogen yaitu pupuk ZA. Meskipun sama-sama mengandung nitrogen, namun ZA dengan urea ternyata berbeda. Mengutip dari pertanian.sragenkab.go.id, perbedaan antara kedua jenis pupuk tersebut sebagai berikut:
- Kandungan nitrogen di urea lebih tinggi dibandingkan ZA. Nitrogen dalam urea sekitar 46% sedangkan nitrogen di pupuk Za hanya 20,8%.
- Pupuk urea hanya mengandung nitrogen, sedangkan ZA mengandung unsur hara makro lain seperti belerang atau sulfur.
- Bentuk urea butiran tidak berdebu, sedangkan pupuk ZA berbentuk kristal.
Meskipun memiliki beberapa perbedaan, namun penggunaan pupuk tersebut bisa saling menggantikan. Hal tersebut dikarenakan keduanya sama-sama mengandung ntrogen.
Yang perlu dipahami saat hendak menggunakan ZA yaitu jangan digunakan di tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) rendah. Sebab pupuk ini bisa menurunkan pH tanah. Penggunaan pupuk ZA ini juga jangan dicampur dengan kapur bebas seperti kalium sianida dan kalsium amonium nitrat.
Tak hanya itu, jenis tanaman juga mempengaruhi pemilih penggunaan pupuk. Misalnya pada tanaman tebu lebih baik menggunakan pupuk ZA dibandingkan urea. Hal tersebut dikarenakan ZA tidak mempengaruhi kadar gula atau rendemen.