Jokowi: Saya Belum Berpikir Reshuffle Kabinet

Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menjadi pemimpin upacara hari peringatan pahlawan di TMP Kalibata, Jakarta pada Rabu (10/11).
11/11/2021, 14.56 WIB

Isu perombakan (reshuffle) menteri kabinet semakin santer terdengar. Namun, Presiden Joko Widodo mengatakan belum memikirkan rencana reshuffle kabinet.

Sebelumnya, kabar Jokowi akan melakukan kocok ulang kabinet semakin menguat. Kepala Negara dikabarkan bakal mengumumkan perombakan dalam waktu dekat.

"Reshuffle, belum berpikir," kata Jokowi di Kampus Akademi Bela Negara, Jakarta, Kamis (11/11).

 Tak hanya itu, Jokowi juga belum memikirkan apakah Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung dengan kabinet. Sebelumnya, PAN telah bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Reshuffle-nya belum berpikir ke arah sana (PAN bergabung)," ujar Mantan Wali Kota Solo itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, Jokowi tengah mempertimbangkan posisi yang pas untuk Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan purna tugas. Ada beberapa pos yang berpotensi ditempatinya. Antara lain, Kepala Staf Kepresidenan yang saat ini dijabat oleh Jenderal (Purn.) Moeldoko sejak 2018.

Selain itu, pos Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan yang kini ditempati Mahfud M.D. atau Menteri Perhubungan yang sekarang dijabat Budi Karya Sumadi.

Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan mantan Kepala Staf Angkatan Udara ini perlu ditarik ke Istana lantaran memiliki karakter yang berbeda dengan Moeldoko.

Apalagi usai gelombang pandemi, Jokowi perlu fokus lagi dalam stabilitas pembangunan dan ekonomi. “Pasca pandemi perlu menggerakkan pembangunan, butuh figur yang lebih stabil,” katanya, Senin (8/11).

Faktor lainnya, Jokowi perlu mendekati TNI dan Polri lantaran ia bukan ketua partai politik. Tak hanya itu, baik Hadi maupun calon Panglima TNI Andika Perkasa adalah dua sosok yang tak asing dan memberikan rasa aman bagi mantan Wali Kota Solo itu.

Hadi pernah menjabat sebagai Komandan Pangkala Udara Adisoemarmo Solo, bersamaan saat Jokowi menjabat sebagai wali kota. Sedangkan Andika sempat menjadi Komandan Paspampres. “Ini strategi yang masuk akan dengan memberi kue kepada TNI dan Polri,” ujar Arif.

Arif juga mengatakan, masuknya Hadi diperkirakan tak akan menimbulkan friksi jika Moeldoko mendapatkan peran baru yang juga strategis. Apalagi mantan KSAD itu dianggap memiliki karakter agresif yang disukai Jokowi.

Reporter: Rizky Alika