Waspadai La Nina yang Bisa Menyebabkan Banjir hingga Penyakit Menular

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/hp.
Warga berjalan di atas jembatan sungai Ciliwung yang arus airnya deras, di Kelurahan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021). BMKG merilis anomali iklim La Nina sedang berkembang di Samudera Pasifik, dampaknya pada Indonesia dapat menyebabkan cuaca ekstrem dengan curah hujan yang tinggi serta berakibat pada bencana hidrometerologi seperti banjir dan tanah longsor.
Penulis: Siti Nur Aeni
15/11/2021, 17.26 WIB

Kita mungkin sudah tidak asing dengan berbagai fenomena alam yang terjadi, seperti gerhana matahari, gerhana bulan, hingga la nina. Meskipun fenomena ini jarang di bicarakan, namun kehadirannya ternyata sangat mempengaruhi iklim di Indonesia.

Menurut penjelasan di laman Stasiun Klimatologi Lombok Barat, la nina adalah fenomena yang terjadi ketika suhu muka laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah mengalami penurunan hingga dibawah suhu normal. Kondisi tersebut menyebabkan pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia.  

Sementara itu dalam buku “Tanya Jawab: La Nina, El Nino, dan Musim di Indonesia” diterangkah bahwa la nina merupakan anomali iklim global yang ditandai dengan kondisi suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur lebih dingin dibandingkan suhu normal.

Kondisi tersebut dapat berulang beberapa tahun sekali dan bisa bertahan selama beberapa bulan hingga dua tahun.  

Penyebab Terjadinya La Nina

Penyebab terjadinya fenomena la nina menurut penjelasan di buku “Tanya Jawab: La Nina, El Nino, dan Musim di Indonesia”, yaitu karena adanya interaksi antara permukaan laut dan atmosfer di Pasifik tropis. Perbuhaan SML di wilayah tersebut mempengaruhi atmosfer yang ada di atasnya.

Akibat dari perubahana atmosfer menyebabkan suhu dan arus laut mengalami mekanisme umpan balik atmosfer – laut. Interaksi tersebut menyebabkan kondisi hangat (el nino) ke netral atau dingin (la nina). Siklus tersebut terjadi setiap 3 – 4 tahun dan mempengaruhi iklim di seluruh dunia setiap 3 – 4 tahun.

Proses Terjadinya Fenomena La Nina

Mengutip dari sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, la nina terjadi saat angin pasat timur bertiup sepanjang Samudra Pasifik. Sehingga massa air yang hanya berawa lebih banyak ke arah Pasifik Barat. Akibatnya, massa air dingin di Pasifik Timur bergerak ke atas menggantikan massa air hangat. Kondisi tersebut disebut sebagai upwelling.

Adanya pergantian massa air menyebabkan suhu permukaan laut menurun yang kemudian disebut sebagai la nina. Fenomena alam ini terjadi saat musim dibingin di belahan bumi utara khatulistiwa.

Jika dilihat dari anomali suhu muka laut (SST), maka fenomena alam ini terbagi menjadi tiga macam.

  1. La nina lemah; fenomena yang terjadi apabila SST kurang dari -0,5 dan terjadi minimal 3 bulan berturut-turut.
  2. La nina sedang; kondisi ketika SST diantara -0,5 sampai -1 dan berlangsung minimal 3 bulan berturut-turut.
  3. La nina kuat; sebuah fenomena saat SST bernilai lebih dari -1 dan terjadi minimal 3 bulan berturut-turut.

Dampak La Nina

Fenomena alam yang satu ini ternyata memberikan pengaruh yang cukup besar bagi negara kita. La nina sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim, pertanian, hingga kesehatan di Indonesia. Mengutip dari berbagai sumber, berikut dampak positif dan negatif dari fenomena la nina.

Dampak Positif La Nina

  1. Meningkatkan jumlah air tahah hingga 222% dibandingkan kondisi normal.
  2. Periode tumbuh untuk tanaman berlangsung lebih lama dibandingkan saat iklim normal maupun saat el nino.
  3. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan peningkatan peluang budidaya padi.
  4. Meningkatkan luas panen di daerah yang tidak rawan banjir.

Dampak Negatif La Nina

  1. Meningkatkan curah hujan sehingga berisiko terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor.
  2. Dapat menyebabkan gagal panen, apabila lahan pertanian terendam banjir.
  3. Berpotensi menyebabkan kerusakan tanaman akibat hanggaun hama dan patogen.
  4. Dapat menyebabkan penyakit menular yang terbawa air seperti diare, demam tipus, kolera, disentri, leprospirosis, dan hepatitis A.
  5. Mengurangi tangkapan ikan.

Apa yang Harus Dilakukan Saat Terjadi La Nina?

Fenomena alam la nina tidak bisa dihindari, namun dampak negatif yang timbulkan bisa diantisipasi. Banyak lembaga pemerintahan yang melakukan antisipasi dari dampak negatif tersebut. Salah satunya Kementerian Pertanian.

Saat terjadi fenomena tersebut, pertanian menjadi sektor yang mengalami banyak kerugian. Petani terancam mengalami gagal panen akibat fenomena tersebut. Untuk mengantisipasi hal tersebut, kementerian pertanian melakukan beberapa siasat seperti yang tertulis di cnbcindonesia.com.

  1. Melakukan sosialisasi dan kordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota untuk wilayah yang rawan banjir.
  2. Memberikan informasi data iklim dari BMKG.
  3. Mempercepat waktu tanam untuk daerah yang mengalami puncak genangan di Desember 2021 – Januari 2022.
  4. Menyiapkan pompa air di daerah yang rawan banjir. Termasuk melakukan normalisasi saluran, pengaturan air melalui embung, DAM parit, dan lain sebagainya.
  5. Menggunakan varietas tahan genangan.

Sementara itu, bagi masyarakat terutama yang tinggal di daerah rawan bencana juga perlu melakukan berbagai antisipasi. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari bencana yang bisa datang kapan saja saat fenomena la nina terjadi. Adapun antisipasi tersebut, sebagai berikut:

  1. Membuang sampah di tempatnya.
  2. Melakukan pengecekan saluran air dan membersihkannya.
  3. Merampingkan pohon atau memotong dahan pohon yang membahayakan dan berisiko tumbang.
  4. Mengecek kondisi rumah dan memperbaikinya apabila diketahui terdapat atap yang bocor.
  5. Mempersiapkan tas darurat yang berisi barang-barang penting. Hal ini perlu dilakukan, sehingga saat tiba-tiba bencana datang, perlengkapan penting bisa langsung dibawa.
  6. Selalu update informasi terkini tentang perkembangan cuaca melalui laman resmi BMKG.
  7. Mengakses aplikasi inaRISK untuk mengecek kondisi tempat tinggal apakah masuk daerah rawan bencana atau tidak.

Itulah beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang fenomena la nina. Pengetahuan tersebut akan membuat kita menjadi lebih waspada dan bisa mengantisipasi dampak buruk yang mengancam.