Jokowi Lantik Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Dudung Jadi KSAD
Presiden Joko Widodo resmi melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pelantikan Andika dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11).
Selain itu Jokowi juga melantik Panglima Komando Cadangan Strategis Letjen Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Prosesi diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebelum pengambilan sumpah jabatan masing-masing pejabat.
"Bahwa saya dalam menjalankan tugas dan jabatan akan menjunjung etika jabatan, bekerja sebaiknya dan penuh rasa tanggung jawab," kata Jokowi yang diulangi Andika.
Usai pembacaan sumpah jabatan, pelantikan dilanjutkan dengan penandatangan berita acara pengangkatan sumpah jabatan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Kemudian, Jokowi melakukan penanggalan dan penyematan tanda pangkat dan jabatan serta penyerahan tongkat komando kepada menantu AM Hendropriyono itu
Adapun pelantikan Dudung dilakukan usai Presiden mengambil sumpah Andika. Usai pengambilan sumpah jabatan, Jokowi juga resmi menaikkan jabatan mantan Pangdam Jaya itu sebagai Jenderal bintang empat.
Andika menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto dan akan menjabat sebagai Panglima TNI hingga Desember 2022. Dalam 13 bulan ke depan usianya telah mencapai 58 tahun dan memasuki masa pensiun.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjelaskan pemilihan Andika berdasarkan kalkulasi matang, salah satunya memperhitungkan senioritas. Moeldoko juga memastikan, penunjukkan panglima tidak selalu mengikuti tradisi rotasi matra.
Andika yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan posisi Hadi Tjahjanto yang berasal dari TNI Angkatan Udara. Namun, dua panglima sebelum Hadi berasal dari TNI AD, yaitu Moeldoko dan Gatot Nurmantyo.
"Tidak juga tradisi bersifat permanen. Jadi semua ada kalkulasi yang matang," kata Moeldoko di kantornya, Jakarta, Jumat (5/11).
Anggota Komisi Pertahanan dari Fraksi PPP DPR Syaifullah Tamliha sebelumnya mengatakan setidaknya ada tiga hal yang perlu menjadi fokus Andika untuk berbenah jika terpilih menjadi Panglima TNI.
Pertama adalah kesejahteraan prajurit, kemudian tindakan disiplin terhadap para Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Komandan Resor Militer. Terakhir adalah untuk menghindari terjadinya gesekan antara TNI dengan Polri.
"Ia juga harus bekerja sama dengan Menteri Pertahanan untuk pengadaan alutsista yang lebih transparan," ujar Syaifullah di kompleks parlemen pada Rabu (3/11).